
MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov NTB, untuk membeli merchandise atau souvenir KONI NTB. Hal ini sebagai bentuk dukungan Pemprov NTB untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
“Itu upaya kreatif dari KONI NTB menjual merchandise. Nanti kami minta Kepala OPD untuk menjadi oleh-oleh kalau dia pergi ke Jakarta, bawa merchandise PON,” kata Pj Gubernur NTB kepada wartawan, Selasa kemarin (14/5).
Para pejabat nanti diwajibkan membeli merchandise olahraga dalam jumlah yang memadai untuk dibawa sebagai souvenir bagi tamu mereka ketika keluar daerah. Menurut Gita tidak masalah masyarakat NTB mulai mengalami fenomena demam PON, karena itu bagian dari sosialisasi sekaligus meningkatkan gairah dan semangat para atlet. “Ini bentuk dukungan kita kepada olahraga dan atlet-atlet kita yang akan berjuang keras,” ujar Lalu Gita.
Disampaikan Lalu Gita, pertarungan para atlet di PON ini adalah pertarungan bersama. Sehingga tidak bijak rasanya jika persiapan pelaksanaan PON hanya menjadi urusan pengurus KONI, pengurus Cabor, pelatih maupun atlet.
Lebih dari itu, pelaksanaan PON ini juga butuh dukungan total dari pemerintah daerah, termasuk dukungan dari wakil-wakil rakyat, pelaku usaha, dan semua pihak demi keharuman dan nama baik daerah sendiri.
Walaupun NTB daerah kecil lanjut Lalu Gita, tapi kalau urusan prestasi NTB harus menjadi raksasa. Saat ini NTB berada pada posisi 9 besar secara nasional, dan kedepan NTB memiliki obsesi untuk meraih peringkat 7 besar, walaupun dengan fiskal yang relatif terbatas. Ini tentu menjadi perjuangan yang luar biasa.
“Apapun yang namanya olahraga, harus ditopang oleh anggaran yang memadai. Bagaimana proses bertanding, latihan sampai besok pemberangkatan kontingen. Apalagi tempatnya sangat di ujung barat (Aceh-Sumut), tentu biayanya perjalanan juga akan sangat besar,” terangnya.
Maka dari itu, ditengah keterbatasan anggaran daerah, Lalu Gita mengimbau kepada semua pihak untuk turut membantu kejayaan olahraga di NTB. Demikian juga para kepala daerah agar memiliki spirit yang sama dalam membantu para atlet. Terlebih ribuan atlet yang akan bertanding di PON Aceh-Medan ini berasal dari berbagai daerah di NTB.
“Jadi pasti akan memperhatian atlet-atlet dari daerah masing-masing untuk bisa berprestasi sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sementara Ketua KONI NTB, H. Mori Hanafi menambahkan penjualan merchandise ini diupayakan KONI NTB untuk mensiasati kekurangan anggaran dalam persiapan pelaksanaan PON Aceh-Sumut. Diakui, KONI sudah mendapatkan dukungan dari Pemprov NTB sebesar Rp15 miliar. Namun idealnya dana keseluruhan hingga keberangkatan ke PON Aceh dan Sumatera Utara, harus punya anggaran sebesar Rp45 miliar.
“Waktu PON di Papua butuh dana Rp 15 milliar itu atletnya cuma 102 orang, namun sekarang 263 orang, bisa dibayangkan meningkatnya dua kali lipat. Sehingga kebutuhannya paling tidak Rp 40 milliar,” terang Mori.
Pihaknya juga berharap 500 paket merchandise yang disiapkan KONI NTB dapat terjual habis. Dengan begitu keuntungan yang ditargetkan sekitar Rp 300 juta dari hasil penjualan ini bisa tercapai. “Kita siapkan 500 paket dulu. Kalau per paketnya Rp 800 ribu, yang isinya topi jaket dan kaos. Kaosnya kelas 1 dengan standar internasonal, kalau ada keringat langsung ilang,” pungkas Mori. (rat)