Pilkada 2020, NW Pancor Tunggu Sikap TGB

TGB M. Zainul Majdi
TGB M. Zainul Majdi

MATARAM Pada Pilkada serentak 2020, NW Pancor dipastikan akan mendorong kadernya maju. Kendatipun tidak mengusung sebagai partai, NW bakal menjadi garda terdepan pemenangan. “Tentu NW akan ambil bagian di Pilkada 2020 nanti,” kata Sekretaris PWNW NTB, Irzani kepada Radar Lombok, Sabtu (22/6) lalu.

Namun hingga saat ini NW Pancor belum mengambil sikap apapun terkait pilkada serentak itu. Saat ini NW Pancor lebih memilih fokus evaluasi menyeluruh capaian kader NW pada Pileg 2019. “Termasuk kita evaluasi hasil pilpres,” ucapnya.

Selain itu juga fokus mengembalikan soliditas jemaah, kemudian membina madrasah, dan majelis taklim. Kemudian terus mengawal kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah. Jika semua agenda kerja itu tuntas, maka pihaknya akan mengambil sikap, serta merespons dinamika politik pilkada. “Tentu kita juga menunggu sikap Ketua Umum PBNW (TGB),” terang pria asal Suralaga, Lombok Timur tersebut.

Baca Juga :  Suhaili-Amin Terbukti Berprestasi dan Rangkul Semua Golongan

BACA JUGA: Gagal Dua Kali Pilkada Loteng, NW Anjani Pilih Fleksibel

Adapun terkait kader yang akan didorong maju, NW Pancor tidak akan mengabaikan aspirasi masyarakat luas terhadap kader NW yang dikehendaki. “Yang jelas politik bukan pokok perjuangan NW, tetapi politik merupakan wasilah atau jalan untuk mempermudah pokok perjuangan NW yakni pendidikan, sosial, dakwah, dan ekonomi umat,” jelasnya.

Seperti diketahui, ada dua kader NW Pancor yang disebut-sebut akan maju Pilkada 2020, yaitu Najmul Ahyar yang juga Ketua PDNW Kabupaten Lombok Utara. Kemudian Khairul Rizal di Pilkada Loteng. Itu semua nanti akan diputuskan melalui musyawarah organisasi dan itu akan langsung dipimpin TGB.

Baca Juga :  Ali BD Dukung Calon yang Siap Majukan Labuan Haji

Pengamat Politik Unram, Dr Saipul Hamdi mengingatkan agar ke depan NW dalam memutuskan dan menetapkan arah dukungan di pilkada tidak harus melulu dari atas ke bawah. Tetapi harus diubah dari bawah ke atas. Artinya, NW dalam menentukan dan memutuskan calon didukung di pilkada, juga harus secara arif dan bijak mendengar keinginan dan aspirasi dari jemaah NW terkait siapa tokoh maupun figur layak didukung NW. “Elite NW harus mau mendengar seperti apa aspirasi dan keinginan jemaah NW terhadap calon kepala daerah didukung NW di pilkada,” ungkapnya. (yan)

Komentar Anda