Pilgub NTB, Hanya Tiga Paslon Berpeluang Menang

Selain itu, Asrin melihat peran PKS masih belum maksimal untuk memenangkan Zul-Rohmi. Kondisi saat ini sama dengan saat majunya Surya Jaya Purnama (SJP) dalam pilgub sebelumnya. Fenomena inilah yang membuat Dr Asrin memprediksi hanya ada tiga skenario kemenangan tanpa paslon Zul-Rohmi. 

Untuk bisa mengejar ketertinggalan agar Zul-Rohmi tidak menjadi paslon terlemah, Asrin menyarankan, peran PKS untuk lebih maksimal. “PKS harus bisa lebih menjelaskan program-program Zul-Rohmi ke masyarakat, itu yang kurang. Makanya nanti debat kandidat 12 Mei akan cukup menentukan,” katanya. 

Baca Juga :  Karyawan Epicentrum dan Mataram Mall Dukung Suhaili-Amin

Dalam kesempatan tersebut, Dr Asrin juga memberikan masukan kepada seluruh paslon dan tim sukses. Apabila ingin mendapatkan suara yang cukup besar, harus bisa mengelola isu pembangunan Dam Mujur di Lombok Tengah. “Silakan paslon prioritaskan bendungan Dam Mujur, itu sangat strategis. Saya yakin akan menambah suara untuk paslon yang berani berjanji dan berkomitmen menyelesaikan pembangunan Dam Mujur,” tutupnya.

Pendapat berbeda disampaikan pengamat politik UIN Mataram, Agus MSi. Dia menilai, pemetaan kekuatan politik Pilgub NTB tahun ini sangat dinamis. “Elit politik, peneliti, pengamat dan publik pasti dibuat bingung jika ditanya tentang siapa yang paling kuat dan berpotensi menang,” ucapnya.

Baca Juga :  Dikenal Adil, Warga Pesisir Lombok Timur Rindu Sukiman

Menurut Agus, terdapat beberapa faktor yang menentukan preferensi politik pemilih saat ini untuk memberikan suaranya. Faktor pertama adalah faktor sosiologis. Artinya preferensi politik pemilih bisa dipengaruhi oleh identitas sosial pemilih, seperti ormas, suku, daerah atau kabupaten/kota, atau juga dibentuk oleh preferensi politik keluarga.

Komentar Anda
1
2
3
4