Pihak Gudang Semen tak Hadiri Panggilan Dewan

Pihak Gudang Semen tak Hadiri Panggilan Dewan
GUDANG : Komisi I DPRD Kota Mataram memanggil pihak eksekutif terkait polemik gudang semen di Lingkungan Tembelok kemarin. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM – Komisi I DPRD  Kota Mataram  kecewa dengan tidak hadirnya pimpinan PT. Tetra Mitra Abadi saat pemanggilan oleh dewan dalam rangka mencari solusi di balik penolakan warga atas keberadaan gudang semen milik perusahaan ini oleh warga Tembelok Kelurahan Mandalika.

Dewan kecewa karena perusahaan tidak kooperatif setelah dipanggil pihak Komisi I untuk rapat dengar pendapat kemarin. Sebelumnya dewan telah melayangkan surat ke pimpinan cabang PT. Tetra Mitra Abadi PT, Tedi Muliono.

Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram I Gede Sudiarta memanggil semua pihak yang terlibat mulai dari mantan kepala lingkungan Tembelok,  Mahnun, Kepala Lingkungan Baru Achmad Junaidi, Kepala Bagian Pemerintahan I Made Putu Sudarsana, Camat Sandubaya Lalu Samsul Adnan, Lurah Mandalika Nasrudin dan Mantan Lurah Mandalika Romi Karmin sebagai saksi.

Baca Juga :  IAIN Mataram Buka Prodi Pariwisata Syariah

Dikatakan Sudiarta, pemanggilan kedua kalinya ini untuk menuntaskan polemik yang terjadi dan berkembang saat ini. Keterangan dari para aparatur pemerintah dari tingkat bawah adalah sebagai dasar untuk penindakan dan catatan bagi eksekutif untuk melakukan tindakan. “ Kita tidak pernah menolak investor yang hendak berinvestasi, namun tetap harus taat pada aturan yang ada,” katanya.  

Satu persatu dimintai keterangannya mulai dari mantan kepala lingkungan Mahnun. Ia menyampaikan, persoalan penolakan telah lama terjadi sejak awal tahun 2015. Sebelumnya, pemilik yakni Ibu Melani meminta tanda tangan izin rekomendasi, namun tanah tersebut telah beralih ke pihak ketiga ke PT. Tetra Mitra Abadi dimana Tedi Muliono sebagai pimpinan. “ Saya lakukan pertemuan dengan warga. Namun warga tetap menolak, dengan catatatan ada kompensasi  bagi warga yang terkena dampak. Awalnya dari Rp 400 juta. Setelah beberapa kali pertemuan dengan warga baru ke Rp 170 juta,” katanya.

Komentar Anda
1
2