PGRI Minta Pemerintah Tuntaskan Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN

HM Ali H Arahim (DOK/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta pemerintah menuntaskan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pasalnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) memerlukan peran penting dunia pendidikan.

Sekretaris Jenderal PB PGRI HM Ali Rahim menegaskan, guru berperan sangat strategis dan sentral dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru adalah profesi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peran guru dalam mendidik anak bangsa tidak akan pernah tergantikan dengan mesin secanggih apa pun.

“Terbukti ketika pandemi Covid-19 menghantam dunia pendidikan. Guru dan siswa belajar dari rumah dengan pembelajaran jarak jauh selama hampir dua tahun,” kata Ali Rahim, kemarin.

Diterangkan Ali, terekam dari berbagai survei yang dilakukan banyak lembaga, bahwa para siswa merindukan sekolah bertemu sesama teman dan guru. Para orang tua pun banyak yang menginginkan agar sekolah dibuka dan pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan. Peran guru masih sangat dirindukan dan dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Indonesia mengalami darurat kekurangan guru. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang pernah dirilis dalam RDP Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud Ristek tahun 2021 bahwa jumlah guru saat ini berjumlah 2.735.784 dengan persebaran 1.226.460 merupakan guru PNS dan 1.509.324 bukan merupakan guru PNS. Khusus untuk sekolah negeri jumlah guru adalah 2.063.230 terdiri dari 1.236.112 (60%) guru PNS, 742.459 (36%) guru Non PNS, 63.264 (3%) guru CPNS, dan 34.954 (1%) guru PPPK.

Baca Juga :  Tiga Madrasah Tarik Pungli PPDB

Jumlah ini masih kurang dari kebutuhan seharusnya jumlah guru di sekolah negeri yang seharusnya berjumlah 2.268.716. Artinya masih terjadi defisit guru sejumlah 947.945. Hal ini semakin diperparah jika memprediksi jumlah guru yang pensiun antara 2022 sampai 2024 ini diperkirakan mencapai 222.081 guru dengan rata-rata 74.027 guru yang pensiun setiap tahunnya.

Baca Juga :  Dikbud NTB Janjikan PTT Terima SK Oktober 2023

Dikatakanya, belum lagi melihat kemungkinan guru-guru mengalami mutasi dan bahkan wafat sebelum masuk usia pensiun membuat laju penurunan guru semakin menunjukan disparitas jumelah dan penyebaran yang kurang merata di seluruh Indonesia. Jika ketersediaan guru mengalami kelambatan atau bahkan tidak terpenuhi, maka dapat dipastikan akan terjadi stagnasi kualitas pendidikan di Indonesia.

“Pada intinya, PGRI sejak lama mengharapkan agar pemerintah fokus pada tata kelola guru yang lebih substansial, komprehensif, dan berkelanjutan. Pemenuhan jumlah guru, distribusi, dan peningkatan kompetensinya harus menjadi perhatian utama pemerintah untuk segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (adi)

Komentar Anda