PGRI Lobar Kecam Caci Maki Oknum Kades Dopang kepada Guru

KECAM : Pengurus PGRI Lombok Barat saat mengunjungi SDN 1 Dopang untuk melakukan investigasi kasus caci maki oknum Kades Dopang kepada salah seorang guru. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Terkait Kesalahpahaman Kepala Desa (Kades) Dopang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat dengan guru di SDN 1 Dopang telah diselesaikan secara damai.  Sebelumnya viral di media sosial oknum Kades Dopang mendatangi guru di SDN 1 Dopang sambil marah dan mengamuk disertai ucapan bahasa – bahasa caci maki kasar kepada salah seorang guru di sekolah tersebut.

Ketua PGRI Lombok Barat Tajuddin mengecam sikap arogansi Kades Dopang yang datang ke sekolah mencaci maki dengan bahasa sangat kasar kepada guru. Insiden memaki-maki oknum Kepala Desa Dopang H Harun Nursaid kepada guru SDN 1 Dopang viral di media sosial. Kejadian itu berlangsung Kamis (15/9) sekitar pukul 11. 30 Wita di ruang guru SDN 1 Dopang.

Peristiwa itu menyedot perhatian berbagai kalangan. Tak ketingalan Ketua PGRI Kabupaten Lombok Barat Tajuddin mengutuk keras dan menyayangkan sikap arogansi  seorang Kepala Desa Dopang.

“Pengurus PGRI sudah turun investigasi, kami sangat menyayangkan dan mengutuk keras sikap Kades Dopang tersebut, ” sesal Tajuddin.

Meskipun ada perdamaian kedua belah pihak lanjut Tajuddin tidak menutup kemungkinan PGRI akan mengambil langkah –langkah selanjutnya.

“Walaupun ada dorongan dari temen-teman guru untuk demo, mohon kiranya untuk meredam dulu,” katanya.

Baca Juga :  Dikbud NTB Bakal Evaluasi Pelaksanaan PPDB 2023

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid yang sempat berkunjung ke SDN 1 Dopang   menyesalkan sikap oknum Kades Dopang tersebut. Ia mengatakan tugas guru itu sangat berat. Oleh karena itu, perlu kiranya para guru pengelolaan emosi. Ia juga menyadari bahwa siswa datang dari berbagai karakter.

“Kalau anak saya dipukul dan itu dalam konteks mendidik itu saya ikhlaskan. Jangan memukul anak dibagian yang membahayakan. Tapi, apapun itu memukul tetap salah,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Fauzan Khalid disinilah perlunya pemahaman orang tua. Karena biar bagaimana pun tugas pendidik itu sangat berat.

“Saya imbau orang tua menghormati dan menghargai guru,” ucapnya seraya berharap kejadian tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi semua, guru harus mengajar dengan hati dan sepenuh hati, begitupun orang tua harus menjadi guru dirumahnya membimbing dan membina anaknya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB H Aidy Furqan mengaku prihatin perilaku oknum kades Dopang yang mencaci maki guru dengan melontarkan bahasa bahasa sangat kasar.

“Saya mendapatkan kirimian video dari teman-teman di pendidikan dasar dan kaget melihat oknum kades di Lobar yang datang ke sekolah memaki-maki guru dengan kalimat tidak senonoh,” sesalnya.

Baca Juga :  Dua PTS Belum Selesaikan Pengembalian Dana Bidikmisi Mahasiswa

Menurutnya, figur seorang kades harus bisa menahan diri, walapun dia protes ada caranya. Kalaupun anak keluargannya dihukum harus dilihat tingkat postif dan negatif anaknya di hukum tersebut.

“Kalau hukuman sampai menciderai ada jalurnya. Tapi kalau itu untuk mendidik seharusnya membantu bapak/ibu guru agar tidak bandel dan lain sebagainya,” terangnya.

Namun sikap berlebihan yang dilakukan oleh Oknum Kepala Desa Dopang tersebut tentu disayangkan, sebab dia adalah figur dan panutan di tengah masyarakat.

“Saya juga menginggatkan kepada bapak/ibu guru, walapun kita diberikan kewenagan mendidik dan mengajar di sekolah tidak boleh memanfaatkan itu dengan keliru. Sebab jika keliru atau salah akan memberikan efek kepada warga maupun peserta didik,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Dopang H Harun Nurasid mengaku jika jika masalah cacian dan bahasa bahasa kasar arogannya kepada salah seorang guru di SDN 1 Dopang telah selesai dengan membuat surat pernyataan damai oleh kedua belah pihak.

“Sudah selesai, damai, tidak usah diperpanjang,” katanya sembari meminta maaf atas perlakuan yang kurang baik. (adi)

Komentar Anda