Petrokimia Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Stok Pupuk Bersubsidi
PETROKIMIA: Kompartemen Penjualan Wilayah II Indonesia Timur PT Petrokimia Gresik, H. S. Rohmanto, bersama Kepala Perwakilan Daerah Penjualan NTB, Isnan, dan Departemen Perencanaan dan Promosi PT Petrokimia Gresik NTB, Ardi, Selasa (25/4). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Perseroan Terbatas (PT) Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk bersubsidi di Provinsi NTB memastikan stok pupuk bersubsidi untuk tanaman pangan dan hortikultura dalam kondisi aman. Bahkan stok pupuk bersubsidi semua jenis, diantaranya NPK Phonska dan lainnya, pemasaran PT Pupuk Petrokimia Gresik di NTB dipastikan aman.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Daerah Penjualan Provinsi NTB, Isnan, Selasa kemarin (25/4). Hadir juga Kompartemen Penjualan Wilayah II Indonesia Timur PT Petrokimia Gresik, H. S. Rohmanto dan Departemen Perencanaan dan Promosi PT Petrokimia Gresik NTB, Ardi.

PT Perokimia Gresik menjadi salah satu produsen dan penyalur pupuk bersubsidi untuk empat jenis pupuk, diantaranya pupuk ZA, pupuk SP-36, pupuk NPK Phonska dan pupuk Petroganik.

Isnan menyebut kuota pupuk bersubsidi jenis pupuk ZA untuk provinsi NTB pada tahun 2017 sebanyak 14.310 ton, pupuk SP-36 alokasi untuk NTB sebanyak 16.260 ton, pupuk NPK Phonska kuota sebanyak 38.650 ton dan pupuk petroganik alokasi kuota NTB sebanyak 12.220 ton. “Realisasi penyaluran hingga akhir Maret 2017 rata-rata suah mencapai diatas 40 persen,” kata Isnan.

Isnan memastikan stok untuk pupuk besubsidi sesuai penugasan PT Petrokimi Gresik di wilayah Provinsi NTB dalam kondisi aman. Dimana ketersediaan stok di gudang-gudang atau bufter stok. Terlebih lagi sekarang ini musim tanam di sejumlah titik di Provinsi NTB sebagian besar sudah mulai dilakukan setelah sebagiannya panen. Kendati demikian, arus masuk pengiriman pupuk bersubsidi untuk empat jenis yang menjadi tanggugjawab PT Petrokimia Gresik distribusi hingga ke pengecer berjalan lancar.

Baca Juga :  Kuota Pupuk Bersubsidi NTB Jauh dari Usulan

Jumlah distributor untuk pupuk bersubsidi di bawah tanggungjawab PT Petrokimia sebanyak 2 distributor, yang kemudian didistribusikan melalui 1.036 pengecer resmi, sebagai tempat pembelian sesuai harga eceran tertingi (HET) pupuk bersubsidi bagi petani yang masuk dalam RDKK yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai penerima pupuk bersubsidi.

Pupuk bersubsidi, baik itu untuk tanaman pangan, hortikultura dan juga perikanan serta perkebunan. “Untuk porsi alokasi pupuk bersubsidi itu prosentasinya itu 70 persen untuk tanaman pangan,” kata Isnan.

Lebih lanjut Kompartemen Penjualan Wilayah II Indonesia Timur PT Petrokimia Gresik, H. S. Rohmanto menjelaskan, untuk menjamin ketersediaan stok pupuk bersubsidi dibawah naungan Petrokimia Gresik, terdapat belasan gudang penyimpanan yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Seperti  dua gudang di wilayah Lembar, Kabupaten Lombok Barat masing-masing berkapasitas 15 ribu ton. di Kopang Lombok Tengah terdapat 1 gudang penyimpanan pupuk dengan kapasitas 1000 ton, dua gudang di Lombok Timur dengan kapasitas penyimpanan 1.500 tn dan 3.000 ton. Begitu juga di Sumbawa terdapat dua gudang penyimpanan pupuk ada yang berkapasitas 10 ribu ton dn 2.550 ton. Sementara di Bima 1 gudang berpakasitas 3.000 ton dan DOmpu 1 gudang berkapasitas 1.000 ton.

Baca Juga :  PKT akan Tindak Tegas Pengecer Pupuk Diatas HET

“Pengiriman pupuk dari produsen terus berjalan lancar untuk menjamin ketersediaan stok disaat petani membutuhkan. Selama petani masuk RDKK, maka pupuk bersubsidi itu tetap aman tidak ada kelangkaan,” jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Rohmanto, karena gudang penyimpanan yang kapasitasnya tebatas, yang berdampak terhadap penyimpanan pupuk di NTB, sebaiknya pengecer dan petani bisa lebih awal menebus pembelian pupuk bersubsidi ketika akan masuk musim tanam.

Hal tersebut selain untuk kesiapan petani dalam memasuki masa tanam untuk pemupukan, juga untuk kemudahan PT Petrokimia dalam memasok pupuk ke NTB, sehingga gudang yang ada tersebut bisa menyimpan pupuk untuk kebutuhan musim tanam yang mendatang.

“Kalau bisa, petani agar sebelum musim tanam tiba sudah menebus kebutuhan pupuk . Sehingga rantai pengiriman pupuk bersubsidi dari produsen bisa berjalan lancar. Karena ini berkaitan dengan gudang penyimpanan distributor yang terbatas,” terangnya. (luk)

Komentar Anda