Peternak Kian Khawatir Penyebaran PMK, Ada Sapi Dijual Setengah Harga

OBAT TRADISIONAL: Peternak di Dusun Montong, Desa Samaguna, Kecamatan Tanjung meracik obat tradisional untuk menangkal PMK. (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) membuat peternak semakin khawatir.

Salah seorang peternak di  Dusun Montong, Desa Samaguna, Kecamatan Tanjung, Samdi mengatakan bahwa mereka sangat  khawatir terhadap PMK ini. Meski sedikit kemungkinan sapi mati karena PMK, tetapi tetap saja peternak dirugikan. Pasalnya harga sapi mulai anjlok semenjak banyak sapi terkena PMK. “Ada anggota kelompok  ternak di sini  kemarin dia beli seharga Rp 9 juta kemudian dijual seharga Rp 4 juta karena kena PMK. Makanya kami sebagai peternak sangat dirugikan,” ujarnya, Kamis (2/6).

Sebagai upaya pencegahan, sama seperti peternak lainnya, Samdi meracik obat tradisional yang terbuat dari kunyit, telur ayam kampung dan juga air kelapa. “Saya dengar-dengar dari tetangga makanya nyoba,” akunya.

Samdi berharap dinas terkait lebih intens melakukan pencegahan sehingga penyebaran PMK dapat diatasi. “Kalau bisa masalah bantuan kita mau, jika ada dari pemerintah. Selain pengobatan juga asuransi atau  kalau bisa kandang juga diperhatikan untuk rehab,” katanya.

Baca Juga :  Rencana Pembangunan Jalinkra Terus Berjalan

Kekhawatiran para peternak ini disikapi oleh UPTD Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Tanjung, KLU. Mereka turun mengadakan sosialisasi hari itu juga. Salah satunya di tempatnya Samdi.

Kepala UPTD DKP3 Tanjung Aki Suharti mengungkapkan, sosialisasi ini bertujuan supaya para peternak tidak panik menanggapi penyebaran virus PMK tersebut. Meski sudah ada yang terjangkit, khusus di Kecamatan Tanjung yang jumlahnya pun tidak sedikit, namun berkat penanganan yang baik dan tanggap ia yakin penyebaran ini bisa dihentikan. Selain sosialisasi, pihaknya juga telah memberikan pengobatan pada sejumlah  sapi yang teridentifikasi terpapar PMK.

“Kemarin karena ada warga beli sapi dari Kayangan, sapi di kelompok sini terkena. Dengan adanya pertemuan ini supaya warga tidak panik karena virus ini menular dari sapi ke sapi, kalau ke manusia tidak,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk di Kecamatan Tanjung sendiri jumlah sapi yang terkena kasus PMK sudah mencapai 60 kasus. Di Tanjung ada dua desa yaitu Desa Medana di Dusun Teluk Dalem 2 ekor terpapar dan menyebar ke sejumlah kelompok. Kemudian di Dusun Mengkudu Desa Sokong juga 2 ekor sapi. Sampai saat ini pihaknya sudah melakukan penanganan dan didapati sapi yang terkena telah berangsur sembuh sebagian. “Di Tanjung ada 60 ekor teridentifikasi dan sudah diobati dan sudah ada sebagian sembuh,” jelasnya.

Baca Juga :  Videokan Pencoblosan, Oknum Pemilih Dilaporkan

Sejauh ini belum ada kasus PMK yang membuat sapi meninggal. Temuan hanya mengarah pada kelumpuhan di bagian moncong dan lidah. Untuk hewan jenis lain seperti kambing, kerbau, hingga babi pihaknya belum menemukan kasus serupa.

Lebih jauh, pihaknya mengimbau supaya warga tidak takut mengonsumsi sapi yang sudah terkena PMK tersebut. Pasalnya, sapi yang terkena hanya menyerang bagian kepala dan juga jeroan namun tidak pada daging. “Jangan takut konsumsi daging sapi sepanjang di bagian kepala dan jeroannya tidak dikonsumsi tidak akan terdampak,” pungkasnya. (der)

Komentar Anda