Petani Tembakau Mulai Kesal

SELONG—Sejumlah petani binaan tembakau verginia kembali meluapkan ungkapan kekesalannya lantaran pihak perusahaan sampai saat ini tak kunjung membeli tembakaunya.  Kondisi tersebut memaksa para tani harus menimbun tembakaunya yang sebagian besar sudah melalui proses pengomprongan.

“Belum ada yang mau beli tembakau, sehingga terpaksa harus kita timbun,” kesal Tahir, salah seorang petani Lepak, Sakra Timur, Selasa kemarin (23/8).

Dikatakan, pihak perusahaan sengaja tidak mau membeli tembakau petani binaannya,  lantaran kualitas tembakau yang telah dipanen tidak begitu bagus. Harusnya hal itu tidak perlu dilakukan, karena itu jelas akan merugikan petani. Jika tembakau tak kunjung dibeli, tentu petani akan kebingungan, mau kemana tembakaunya akan dijual. “Dalam aturan harusnya dibeli. Kalau tidak dibeli, mau kemana kita jual tembakau yang sudah kita oven . Sementara biaya mulai dari pembibitan sampai panen besar sekali,” sebutnya.

Baca Juga :  Harga Tembakau Naik, Semua Dijamin Terserap

Dia juga menyesalkan pernyataan dinas terkait yang mengaku jika perusahaan telah turun membeli tembakau petani. Semua itu sama sekali tidak benar adanya. Buktinya, tembakau para petani yang ada di desanya  sebagian besar masih menumpuk sampai saat ini.

Menyikapi persoalan ini, dia pun berencana untuk mendatangi dinas terkait, dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) setempat. Nantinya dia akan menbawa para petani tembakau untuk mempertanyakan upaya pemerintah membantu mereka. “Kita akan datangi Dishutbun bersama petani yang lain,” tandasnya.

Keluhan sama juga dilontarkan H. Syarif, dia meminta perusahaan agar segera membeli semua jenis tembakau para petani, tanpoa memilih kualitas tertentu. Jika ini dilakukan, tentunya yang rugi petani itu sendiri. “Pembelian tembakau jangan di rijek atau ditolak,” pintanya.

Baca Juga :  Tembakau Tetap Virginia tapi Dirajang

Selama ini lanjutnya, perusahaan membeli tembakau dengan kualitas tertentu saja. Hal itu tidak hanya dialami oleh petani swadaya, melainkan petani binaan juga mengalami nasib serupa. “Kalau tembakau yang kualitasnya dibawah standar selalu ditolak. Tentu ini akan menjadi masalah dilapangan,” keluhnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Lotim, Kherul Warisin mendesak semua perusahaan untuk menyusun satuan harga tembakau. Perusahaan tersebut diminta agar membeli semua jenis tembakau petani. Baik itu yang kualitasnya bagus maupun yang dibawah itu. Jika itu tidak dilakukan, jelas yang rugi petani itu sendiri. “Perusahaan jangan cari untung saja. Semua jenis tembakau harus dibeli. Jangan buat petani rugi, petani juga harus diuntungkan dengan cara menaikkan harga dari harga sebelumnya,” saran Warisin beberapa waktu lalu didepan para pengusaha dan kelompok tani tembakau. (lie)

Komentar Anda