Petani Tembakau Harus Siap Terima Risiko

ilustrasi-petani-tembakau
Ilustrasi

PRAYA – Pemda Lombok Tengah meminta kepada para petani untuk memaklumi risiko jika nantinya terjadi over produksi tembakau. Karena harga murah telah menjadi risiko jika permintaan kurang dalam setiap usaha. Pemda hanya akan mencoba untuk memfasilitasi petani dengan mitra untuk menyelesaikan persoalan itu.

Sekda Lombok Tengah, HM Nursiah mengatakan, over produksi ini bisa disebabkan semakin luasnya lahan tanaman tembakau. Jika over produksi maka dipastikan harga tembakau juga akan turun. “Kalau over produksi harga turun, karena terlalu banyak lahan tanam. Tapi apapun terjadi pemda harus di depan dan hendaknya petani harus maklumi kondisi,’’ kata Nursiah, Jumat (28/6).

BACA JUGA: Over Produksi, Petani Tembakau Terancam Merugi

Ditambahkan, isu adanya perusahaan mitra yang tidak ingin membeli tembakau petani karena masih banyak cadangan. Baginya diperlukan untuk advokasi dengan regulasi yang tegas. “Jadi mitra itu ada hak dan kewajibannya di Lombok Tengah. Bagaimana kewajiban membina petani dan kewajiban kunjungan pasar juga,” tambahnya.

Baca Juga :  Tembakau Sumbang Lotim Rp 1,5 Miliar

Nursiah juga mengaku sudah masuk pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), pihaknya mendorong untuk adanya regulasi, baik berupa peraturan daerah (perda) maupun peraturan bupati (perbup). Dengan demikian, maka petani bisa terlindungi dan bisa dilayani dalam hal produksi. “Tapi permasalahannya kalau petani mitra sudah jelas pasarannya tapi ini yang petani swadaya yang banyak menanam,” bebernya.

Nursiah kembali menegaskan, pemda akan tetap berusaha agar masyarakat tidak sampai merugi dengan tetap memahami keterbatasan pasar. “Sudah saatnya mungkin Lombok Tengah memiliki pabrik rokok dan ada juga di Wajageseng satu. Saatnya kita mengarah ke industri,” tandasnya.

Baca Juga :  Produksi Padi Lotim Diprediksi Meningkat

BACA JUGA: 2019 Lahan Tanam Tembakau Berkurang

Mantan Asisten III Setda Lombok Tengah ini menambahkan, dalam waktu dekat ini akan mencoba untuk membuat perbup yang mengatur penanganan tembakau. Jangan sampai banyaknya petani yang menanam tembakau malah membuat permasalahan baru. Banyak petani yang merugi karena harga tembakau di pasaran semakin murah.

“Kita akan buatkan perbup dan kita undang semua elemen terkait untuk membahas masalah tembakau ini. Tapi untuk masalah keterbatasan pasar kita berharap agar petani juga bisa memaklumi kondisi yang ada. Tapi kita akan tetap mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda