PRAYA-Petani tembakau yang gagal panen akibat kemarau basah tahun ini disarankan menanam jagung.
Imbauan ini disampaikan langsung Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Lalu Iskandar. Dia menyampaikan, sebaiknya petani tembakau yang gagal panen mengganti tanamanya dengan jagung hibrida. ‘’Kita sediakan bibit jagungnya bagi petani yang mau beralih tanaman,’’ ajak Iskandar saat ditemui di ruangannya, kemarin (27/7).
Iskandar mengaku, kebijakan itu dilakukan mengingat para petani tembakau mengalami kerugian tahun ini. Tanaman mereka diserang musim hujan tak menentu yang datang di musim kemarau. Terutama petani yang menanam tembakau virginia. “Kita lakukan pendataan kepada para petani tembakau swadaya yang mengalami gagal panen, terutama yang rusak berat agar kita arahkan untuk menanam jagung hibrida. Saat ini semua pendataan sudah selesai, tinggal menunggu nantinya apakah para petani tersebut mau atau tidak. Kalau mau, maka bibitnya kami sediakan,”ungkapnya.
Mantan Kepala BKP3 Lombok Tengah ini menjelaskan, tanaman jagung ini memiliki nilai jual tinggi dibandingkan komoditi lainnya. Di sisi lain, tanaman jagung juga tidak terlalu memerlukan air yang banyak setelah hujan itu sudah tidak turun lagi. ‘’Begitu juga pangsa pasarnya sangat luas dan nilai jualnya sangat tinggi,” jelasnya.
Namun, sambung dia, tidak semua petani diberikan bantuaan bibit. Karena para petani yang tembakaunya rusak ringan saat hujan, biasanya akan kembali normal setelah tiga atau empat harinya. Di sisi lain, ada pula para petani yang merupakan petani binaan dari perusahaan mitra. ”Kalau di Lombok Tengah ini kan ada enam perusahaan mitra dan memiliki binaan sekitar 3346,50 hektare. Sementara seluas 6227,70 hektare inilah yang merupakan milik petani swadaya,” terangnya.
Sementara Kabid Perkebunan Distanak Lombok Tengah Iskandar Jauhari membeber, terdapat 296 hektare tanaman tembakau yang gagal panen. Lahan tersebut tersebar di empat desa, yaitu Desa Mangkung seluas 136 hektare, Desa Selong Belanak seluas 140 hektare, Desa Kateng seluas 10 hektare dan Desa Bonder seluas 10 hektare. “Kita sudah mensosialisasikan masalah peralihan tanaman ini. Kita sudah sarankan agar petani yang tanaman tembakaunya gagal panen agar mau menanam jagung yang bibitnya sudah kita sediakan,’’ tambahnya. (cr-met)