Petani Tambak Udang Mengeluh Kurang Didampingi

Ia mengatakan, meski petani membutuhkan modal, namun hal yang paling penting dilakukan oleh pemerintah harus lebih banyak memberikan pendampingan.”alau pendampingan terus diberikan ke masyarakat petambak akan lebih sejahtera, dan banyak bahkan masyarakat yang menjadi pemula ini akan lebih nyaman dalam mengembangkan udang ini,” katanya.

Namun yang terjadi saat sambungnya, peran pemerintah hanya bersifat menyuruh saja. Sementara ilmu yang akan digunakan dalam memelihara udang dengan lebih baik tidak pernah diberikan. Padahal, cara-cara dan solusi sangat dibutuhkan. “ Pokoknya pemerintah itu perbanyak di lapangan mendampingi kami,”katanya.

Baca Juga :  Harga Petani Rp 25 Ribu, Harga Pasar Rp 100 Ribu

Sementara itu konsultan tambak udang, Gazan, mengatakan, metode yang diberikan kepada petambak udang ini metode tradisional dan organik. Dimana dalam metode yang diutamakan bagaimana menumbuhkan pakan alami. Karena saat ini petambak udang yang ada di wilayah Dusun Serumbung sudah kehabisan modal. “ Sehingga kita berikan rangsangan agar mereka membudidayakan udang dengan biaya yang murah. Dengan sistem tradisional akan meminimalkan resiko terjadinya penyakit. Sehingga secara pelan-pelan ini akan kembali berjaya dengan lancar,”ujarnya.

Baca Juga :  Pemprov Diminta Perhatikan Nasib Petani Tembakau

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam budidaya sistem tradisional dan organik. Ini tentunya rasa udang lebih baik dari yang lain. Meski pertumbuhan akan lebih lambat dari budidaya yang dilakukan secara non organik karena tidak perlu diberikan pakan. “ Yang paling penting saat ini bagaimana memelihara udang agar tetap selamat dan bisa panen dengan hasil yang maksimal,”paparnya.(wan)

Komentar Anda
1
2