Petani Tambak Rugi, Jembatan Terancam Ambruk

SEMPROT: Petugas menyemprot jalan Soekarno Hatta di Kelurahan Paruga yang dipenuhi lumpur, kemarin.

BIMA-Banjir bandang yang menyapu wilayah Kabupaten dan Kota Bima, Minggu (26/3) menyisakan kerugian materil terhadap masyarakat dan pemerintah setempat.

Banjir tidak hanya menggenangi pemukiman warga tapi juga meluap di area tambak ikan bandeng warga. Seperti yang terjadi di Desa Padolo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, nyaris semua tambak ikan milik petani setempat musnah digerus air. ”Tambak kami banyak yang jebol, akibat meluapnya air dari sungai,” ungkap Subari, petani tambak asal Desa Padolo, Kecamatan Palibelo, kemarin.

Kata dia, hampir semua ikan Bandeng dan Udang yang siap dipanen hanyut dibawa banjir. Kerugiannya sekitar Rp 40 juta. ”Kerugian ini dialami seluruh petani tambak. Karena kerusakan tambak hampir semua,” sebutnya.  Hal yang sama dikatakan Sahbudin, warga Desa Donggobolo, Kecamatan Woha. Diakui, hampir semua tambak milik warga setempat digenangi banjir. Sehingga ikan ikut hanyut.  ”Kita semua rugi. Banjir merusak semua tambak,” sebutnya.

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Menurutnya, jumlah petani tambak di Desa Donggobolo sekitar 65 orang. Ditambah dari Desa Dadibou sekitar 100 orang. Mereka berencana akan mendatangi dinas terkait untuk meminta bantuan.  ”Kita sudah rugi banyak. Kalau ditotal bisa mencapai miliaran rupiah,” katanya.

Sahbudin mengatakan, saat banjir meluap petani setempat berusaha memasang jala. Supaya ikan tidak hanyut dibawa banjir. Namun, upaya mereka tidak maksimal. Sementara Jembatan penghubung Desa Rasabou-Kara Kecamatan Bolo terancam ambruk. Khawatiran tersebut menyusul banjir pada Minggu (26/3) lalu mengikis tanah di samping pondasi jembatan.

Lukman, warga Rasabou mengatakan, banjir yang meluap menyebabkan tanah di samping pondasi jembatan terkikis. Dikhawatirkan, jika curah hujan masih tinggi dan kembali terjadi banjir, akan banyak tanah yang terkikis. “Kalau tanah di sisi pondasi terus terkikis, lama-lama jembatan akan ambruk,” khawatirnya.

Kekhawatiran Lukman yang cukup besar adalah, jika jembatan tersebut ambruk. Selain memutus jalur Rasabou-Kara, arus banjir akan lebih deras menghamtan pemukiman warga. Dia berharap pemerintah desa maupun kabupaten memperhatikan kondisi jembatan tersebut dengan membuat bronjong. Supaya tanah di sisi pondasi jembatan tidak terus dikikis air.

Kepala Desa Kara Fuadi mengatakan, jika tanah terus terkikis, jembatan bakal ambruk.

Dia berharap bersama kades Rasabou meminta pemerintah Kabupaten Bima untuk membangun bronjong. “Saya bersama Kades Rasabou juga pernah mengajukan pembuatan bronjong di jembatan tersebut. Namun, belum direalisasikan. Kita harap tahun ini bisa diprioritaskan,” harapnya.

Di Kota Bima, jajaran Satun Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat mendapat tugas khusus dari Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin. Yaitu membersihkan ruas jalan yang dipenuhi lumpur banjir. “Saya minta usai apel ini Kasat Pol PP bersama petugas pemadam kebakaran bersihkan jalan hingga tuntas,” ujarnya saat memimpin apel gabungan, Senin (27/3) lalu.

Dia menilai, tugas tersebut hanya mampu diatasi anggota Sat Pol PP. Sebab jajaran di dinas tersebut diperkuat armada mobil pemadam. “Semprot jalan-jalan dan parit yang tersumbat dengan air,” perintahnya. Dalam menjalankan tugas, Sat Pol PP akan dibantu Dinas Lingkungan Hidup, personil TNI dan Polri. Serta warga sekitar jalan.Begitu apel usai, Kasat Pol PP Drs Kaharuddin bersama jajaran langsung menuju jalan Soekarno Hatta tepatnya di lingkungan Kelurahan Paruga. Sebab di titik tersebut lumpur yang terbawa banjir memehuni badan jalan. “Kami turunkan empat mobil pemadam kebakaran lengkap dengan pasukan Damkar dan Sat Pol PP,” terangnya pada Radar Tambora saat ditemui di Kelurahan Paruga.

Pembersihan jalan ini lanjutnya, akan dilakukan hingga jalan benar-benar bersih. Supaya jalan tidak licin dan berdebu ketika lumpur kering. “Kami menjalankan tugas ini sesuai perintah dari pimpinan,” tegasnya. Tidak hanya jalan yang dibersihkan, petugas juga membersihkan rumah-rumah warga di tepi jalan yang dipeuhi lumpur. Kemudian sampah-sampah bekas banjir juga dibersihkan menggunakan mini Loder.

Pembersihan jalan Soekarno Hatta masih berlangsung hingga kemarin. Selama proses pembersihan jalan utama ini ditutup. Pembersihan jalan ini diawasi langsung Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin bersama Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail SIK. Terlihat hadir juga Dandim 1608 Bima. (dam/sya/nk)