Petani Lotim Keluhkan Harga Pupuk

Ilustrasi Harga Pupuk

SELONG—Harga penjualan pupuk, terutama pupuk jenis urea di Lombok Timur (Lotim) kembali dikeluhkan para petani. Keluhan ini lantaran pupuk urea yang mereka beli dari pengecer harganya melebihi dari harga ketentuan, yaitu Rp. 1800 perkilogram.

Keluhan ini disampaikan langsung petani Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, H. Helmi. Dia mengaku, keluhan terkait mahalnya  harga pupuk urea tidak hanya datang dari dia. Melainkan petani lainnya di beberapa Gapoktan yang ada didesanya juga merasakan hal sama.

Sebab, mereka membeli pupuk dari salah satu pengecer, harganya mencapai Rp. 220 ribu hingga Rp 225 ribu perkwintal. Artinya perkilogramnya harga pupuk yang dibeli petani harganya mencapai Rp 2.250. “Itu saya beli perkwintal untuk pupuk urea. Ini juga laporan dari anggota Gapoktan,” keluhnya.

Menanggapi keluhan petani, Kadis Pertanian dan Kehutanan Lotim, Zaini mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk jenis urea sudah ada ketentuannya. Harga HET perkilogramnnya yaitu Rp 1.800 perkilogram. Namun dengan adanya laporan terkait penjualan harga pupuk diatas harga HET, ini akan menjadi tugas mereka dan sejumlah instansi terkait untuk melakukan pengawasan.

Baca Juga :  Petani Tembakau Harus Dilindungi

[postingan number=3 tag=”pupuk”]

“Kalau ada pengecer menjual diatas harga HET. Itu akan menjadi tugas kami untuk menyelesaikan. Kita bersama dengan Babinsa akan melakukan pengawasan, supaya jangan sampai ada yang menjual pupuk diatas harga HET,” jawabnya.

Menindak lanjuti laporan dari petani, mereka pun segera akan turun langsung bersama anggota Babinsa ke lapangan untuk memastikan pengaduan yang disampaikan oleh petani. Bahkan Zaini juga sempat berdialog langsung dengan petani tersebut untuk mendapatkan data yang lebih jelas.

“Kita akan mengecek langsung, untuk memastikan apakah pengecer itu menjual dalam bentuk karung atau dalam bentuk kilogram. Karena harga HET Rp. 1800 itu masih dalam bentuk karung. Tapi kalau sudah dibuka, kemudian harganya lain, itu lain persoalannya,” kata dia.

Baca Juga :  Pabrik Pupuk Mangkrak, Komisi II Datangi Kemenperin

Sementara terkait dengan stok pupuk untuk petani Lotim, diakuinya masih mencukupi. Untuk pupuk urea sendiri, jatah Lotim tahun mencapai 29 ribu ton. Dan kemungkinan akan nada penambahan ketika masuk akhir tahun. “Insha Allah tidak ada kekhawatiran terkait kekurangan pupuk ini. Stock pupuk kita cukup. Kalau kurang kita akan minta,” jawabnya.

Terpisah, Dandim 1516 Lotim Letkol Inf. Musthofa mengaku, sejauh ini mereka belum menerima laporan terkait keluhan terkait adanya permainan harga pupuk. Meski demikian, mereka tetap melakukan pengawasan di lapangan untuk melakukan pemantauan. “Kita tetap melakukan pendampingan terkait pendistribusian pupuk di lapangan,” singkatnya. (lie)

Komentar Anda