SELONG—Para petani binaan tembakau virginia di Lombok Timur (Lotim) mengeluh. Ini terjadi lantaran tembakau yang sudah mereka panen sampai saat ini tak kunjung dibeli oleh pihak perusahaan. Kondisi tersebut memaksa para petani harus menyimpan tembakaunnya. “Gudang sampai saat ini belum berani membeli,” tutur Amaq Rifai, salah seorang petani binaan, warga Kabar, Sakra, Senin kemarin (22/8).
Masalah tersebut tentunya akan merugikan para petani. Pasalnya, jika terlalu lama disimpan, kwalitas tembakau akan semakin jelek dan itu akan bepengaruh terhadap harga. “Jangan-jangan gudang sengaja menunda pembelian, karena kualitas yang kita panen belum bagus,” curiganya.
Meski sebagian perusahaan ada yang sudah membuka pembelian tembakau. Namun transaksi juga belum bisa dilakukan karena sampai saat ini belum ada kesepakatan harga antara petani dengan perusahaan. Sementara jika dijual dengan harga sebelumnya, tentu petani akan rugi karena tidak sesuai dengan biaya besar yang telah mereka keluarkan.
“Sebelumnya harga tertinggi Rp. 32 ribu sampai Rp. 34 ribu, itu untuk kualitas yang bagus. Kalau terendah dibawah Rp. 10 ribu. Kalau harga sekarang belum kita ketahui, karena belum ada kesepakatan,” ungkapnya.
Sebagai petani, dirinya berharap agar pihak perusahaan segera bersikap, terutama terhadap dirinya sebagai petani binaan. Begitu juga dengan pemerintah, agar mendesak perusahaan untuk segera membeli tembakau tanpa tebang pilih. “Harga juga harus dinaikkan, jangan seperti harga dulu, tentu kita akan rugi,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lotim, Khaerul Warisin melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan dan kelompok tani. Kesempatan itu, perusahaan diingatkan untuk menaikkan harga tembakau. Jangan sampai petani tembakau ini merugi lantaran harga pembelian yang rendah oleh perusahaan. “Petani harus diuntungkan juga. Naikkan harga tembakau,” sarannya.
Tak hanya itu, perusahaan juga diminta agar membeli tembakau tanpa memilah kualitas. Semua jenis tembakau harus dibeli, jangan sampai hanya kualitas tertentu saja yang mau dibeli. “Apapun kualitasnnya harus dibeli. Makanya saya minta segera tentukan harga,” pinta Wabup. (lie)