JAYAPURA – Setelah melalui proses teknikal meeting, akhirnya Pesilat NTB dipertemukan dengan Pesilat asal Jogjakarta. Pertempuran dua pesilat ini diprediksi bakal berlangsung seru di ajang PON XX Papua 2021.
“Kita akui lawan atlet kita ini cukup berat, Tapi apapun itu perjuangan tidak boleh terhenti sebelum membuahkan hasil,” kata Pelatih Pencak Silat NTB Nurhadi Wiono, Senin (4/10).
Dikatakannya, pertempuran dua pesilat itu dipastikan berlangsung, Rabu (6/10) di Gedung GOR Towari, Kabupaten Jayapura, Papua. Dari hasil pemetaan pelatih, lawan atletnya itu dinilai cukup berat. Tapi olahraga tarung itu selalu punya peluang, termasuk Annisa Aprilia Muslim atlet pencak silat NTB. Meski kesempatan bertarung hanya satu kali, karena menggunakan sistim gugur.
Sejauh ini, bicara kesiapan atlet, Nurhadi menyebutnya sudah sangat siap secara lahir dan bathin. Karena persiapan selama Pelatda NTB sudah cukup matang. Kondisi ini diyakininya bisa menjadi semangat dan modalnya tampil saat melawan Pesilat Jogja nantinya.
“Pokoknya kita tetap siap, harus siap apapun keadaannya,” lanjutnya.
Guna mempertahankan tradisi medali, Nurhadi Wiyono, telah mengukur sejauh mana peluang atletnya di arena tarung nanti. Tidak hanya itu, bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) NTB, meloloskan atletnya melalui wild card membuat mereka cukup realistis menghadapi PON XX. Karena itu, Anisa yang nantinya akan turun di kelas D putri 60-65 Kg, dengan prestasi terakhir sebagai pemegang gelar juara dua POMNAS tahun 2019, tidak diberikan beban apapun di Papua.
Tetapi tentu ada harapan bahwa dari motivasi yang terus menerus disuntikkan pelatih, semoga ada kejutan atau keajaiban yang diciptakan pesilat berusia 22 tahun itu di arena tarung nanti.
“Dukungan dan doa dari para pihak sangat kami harapkan, agar kita tetap semangat,” pungkasnya. (rie)
