Perusahaan Fintech Edukasi Layanan dan Manfaat Fintech P2P Lending

EDUKASI: DIA event organizer bersama PT. Indonesia Fintopia Technology (Easycash), PT. Qazwa Mitra Hasanah (Qazwa), PT. Komunal Finansial Indonesia (Komunal) dan PT. Unikas Indonesia Pasifik (AdaKita), perusahaan fintech layanan pinjam meminjam berbasis online, saat menggelar sosialisasi dan edukasi layanan P2P lending di Universitas Mataram, Sabtu (5/10/2019). (ist for radarlombok.co.id)

MATARAM—Literasi keuangan atau tingkat pengetahuan masyarakat NTB tentang lembaga maupun produk dan layanan keuangan, masih berada pada peringkat kedua terendah di Indonesia, dengan tingkat persentase hanya sebesar 20%. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terus berupaya memenuhi target peningkatan literasi keuangan masyarakat NTB, agar dapat naik di atas tingkat persentase nasional.

Sehingga hal ini pula yang kemudian mendorong pihak perusahaan finansial teknologi, untuk mengisi gap sumber edukasi dan sosialisasi terkait produk layanan keuangan melalui fintech peer to peer lending, dengan segala manfaatnya untuk masyarakat dan UMKM NTB.

Untuk mendukung upaya tersebut, DIA event organizer bersama PT. Indonesia Fintopia Technology (Easycash), PT. Qazwa Mitra Hasanah (Qazwa), PT. Komunal Finansial Indonesia (Komunal) dan PT. Unikas Indonesia Pasifik (AdaKita), perusahaan fintech layanan pinjam meminjam berbasis online, mengadakan acara edukasi dan sosialisasi dalam rangka edukasi masyarakat mengenai layanan P2P lending, yang diyakini mampu menjadi alternatif pinjaman dan permodalan untuk akselerasi masyarakat dan UMKM NTB, dalam menggunakan layanan produk keuangan secara digital.

Acara yang diadakan pada hari Sabtu, 5 Oktober 2019, mulai pukul 09.00 Wita – 12.00 Wita, bertempat di Universitas Mataram, mengusung tema “Fintech & Stabilitas Keuangan” dengan fintech P2P lending ini juga turut menghadirkan BEM mahasiswa Universitas Mataram, talkshow dengan pakar industri, serta pameran sepuluh perusahaan finansial teknologi P2P lending.

“Kami sangat berharap adanya kehadiran fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital untuk masyarakat dan UMKM NTB, ujar Glenn Savero Diego selaku Business Development Komunal.

“Dengan adanya edukasi ini, kami juga berharap masyarakat NTB dapat memahami perbedaan layanan produk P2P lending serta lebih waspada terhadap fintech legal dan non legal untuk pinjaman maupun pendanaan,” tambah Dhiafah Qatrunnada, selaku Chief Operating Officer Qazwa.

Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 200 mahasiswa Universitas Mataram ini, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa edukasi terkait teknologi dalam finansial sangat dibutuhkan oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat. (zwr)

Komentar Anda