Perumahan Dituding Langganan Banjir, Ketua REI NTB Langsung Turun Lapangan

H Heri Susanto

MATARAM–Jajaran DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB melakukan investigasi terhadap musibah banjir yang melanda tiga komplek perumahan di wilayah Gunungsari dan Batulayar, Lombok Barat.

Langkah sigap ini dilakukan menyusul tudingan sejumlah pihak bahwa tiga perumahan tersebut tergolong rawan dan langganan banjir.

Ke tiga perumahan tersebut antara lain perumahan Pondok Indah Desa Sesesa, Perumahan Bhayangkara Regency Desa Ranjok, keduanya di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Dan perumahan Ayodhia di Desa Meninting, Batulayar. Lombok Barat.

“Pasca kejadian banjir, Senin dan Selasa kemarin kami langsung turun lapangan untuk mengecek di tiga lokasi perumahan itu. REI NTB secara resmi juga melakukan investigasi, karena developer perumahan adalah anggota kami,” kata Ketua DPD REI NTB, H Heri Susanto, Rabu (8/12) di Mataram.

Heri menegaskan, dari hasil invetigasi yang dilakukan selama dua hari itu, DPD REI NTB tidak menemukan unsur kelalaian dari pihak developer.

Ia menjelaskan, DPD REI NTB sudah memeriksa kembali dokumen administrasi dan dokumen-dokumen persyaratan pengembangan perumahan dari pihak developer.

“Kami cek lapangan dan juga administrasi perumahan dari developernya. Persyaratannya sudah sesuai aturan, lokasi sudah sesuai RTRW Lombok Barat, ada IMB, sertifikat Amdal, dan yang terpeting ada sertifikat Pail Banjir yang menyatakan kawasan itu aman dari banjir,” kata Heri.

Baca Juga :  Fasum dan Fasos Perumahan Jadi Sorotan KPK

Heri mengatakan, dari kajian jajaran REI NTB, banjir yang melanda di tiga perumahan itu murni bencana alam dan bukan kesalahan pihak developer. Ia juga membantah jika dikatakan tiga perumahan itu langganan banjir.

“Kalau langganan (banjir) pasti ada track recordnya tiap tahun. Ini kan kejadian bencana, akibat curah hujan sangat tinggi. Dan, bukan hanya perumahan yang banjir, tetapi hampir semua wilayah di Gunngsari dan Batulayar yang selama ini tidak pernah banjir,” katanya.

Ia mencontohkan, Stasiun SPBU Meninting dan sekitarnya juga terendam banjir. Padahal selama ini jarang terjadi.

Seperti diketahui banjir melanda sebagian besar wilayah Gunungsari dan Batulayar, Lombok Barat pada Senin 6 Desember 2021.

Berdasarkan data Stasiun Klimatologi BMKG Mataram menyebutkan, curah hujan tinggi dan esktrem memang terjadi di sekitar wilayah NTB saat itu.

Hujan mengguyur secara merata di seluruh wilayah NTB dengan beberapa wilayah mengalami curah hujan tinggi hingga ekstrem.

Baca Juga :  Pengembang Perumahan Tutup Jalan Usaha Tani

Data BMKG menyebutkan, Wilayah Cakranegara, Gunungsari, Majeluk, Labuapi , dan Pemenang Timur di bagian barat Lombok serta wilayah Sanggar di Pulau Sumbawa mengalami curah hujan lebih dari 100 mm per hari yang dapat menjadi salah satu penyebab bencana hidrometeorologis.

“Berdasarkan kajian lapangan, banjir terjadi karena memang curah hujan ektrim. Kemudian ada longsor yang menyebabkan pepohonan ikut terbawa aliran sungai dan menyumbat jembatan, ini memperparah kondisi banjir,” tukasnya.

Heri menekankan, dengan proses investigasi yang dilakukan itu REI NTB ingin memastikan bahwa perumahan yang ada di NTB benar-benar memenuhi kelayakan dan persyaratan.

Ia juga menyampaikan, DPD REI NTB turut berempati atas terjadinya musibah banjir di Lombok Barat.

REI NTB saat ini tengah menginventarisir warga terdampak banjir di tiga perumahan terdampak itu, untuk penyaluran bantuan yang dibutuhkan. Termasuk warga terdampak lainnya di luar perumahan.

“Bagaimana pun ini musibah, dan REI NTB punya tanggungjawab kepedulian sosial. Kami sedang inventarisir untuk penyaluran bantuan,” ujar Heri. (gt)

Komentar Anda