Pertamina Mandalika International Street Circuit

ANTARA MOTOGP, BUKIT SEGER DAN PEMASARAN ( Oleh: Siti Aliyati Albushairi )

Foto Istimewa Sikuit Pertamina Mandalika

Baru saja selesai perhelatan akbar kelas dunia dibidang olah raga otomotif roda dua, yaitu MotoGP. Euforia masyarakat Indonesia pecinta MotoGP memenuhi semua pemberitaan di berbagai lini masa, baik cetak maupun elektronik.

Beragam komentar mewarnai media social terhadap jalannya penyelenggaraan MotoGP yang kembali lagi ke Indonesia setelah vakum selama 25 tahun menjadi tuan rumah.

Antusias masyarakat Indonesia dalam menyambut gelaran MotoGP membuat tiket menonton disemua kategori ludes terjual. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya fans setia MotoGP memenuhi tribun sirkuit.

Kegembiraan, keceriaan, teriakan semangat menghiasi wajah-wajah penonton bercampur baur dengan deru mesin dan raungan suara motor para pembalap. Kegaduhan dan kebisingan di arena balapan bukan sebuah masalah atau menjadikan pendengaran terganggu tetapi keriuhan suasana menjelma bagai irama musik yang menggetarkan dan pengobat jiwa.

Aksi gelaran MotoGP membuat Indonesia menjadi focus pemberitaan dunia, Lombok mencuat kepermukaan menjadi perbincangan, dan Mandalika akhirnya viral. Sorotan kamera dan jutaan pasang mata tertuju pada Pertamina Mandalika International Street Circuit, tempat berlangsungnya olah raga balap yang sangat bergensi.

Salah satu jenis olah raga yang tidak hanya menguras adrenalin pelakunya ketika mengendarai motor balap yang mengedepankan pada laju dan kecepatan diluar kenormalan berkendara, tetapi juga menguras dana sangat besar untuk membangun infrastruktur dan sarana serta menyediakan berbagai fasilitas memadai yang di persyaratkan.

Besarnya biaya investasi yang dibutuhkan dalam membangun arena balap memerlukan pemikiran strategis dan kebijakan yang berorientasi jangka panjang. Tujuan  yang ingin dicapai bukan hanya memfokuskan kepentingan olah raga semata, tetapi juga diharapkan berdampak terjadinya multiplayer effect pada sektor-sektor lainnya dalam pembangunan, utamanya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat menuju taraf hidup sejahtera.

Kawasan Mandalika sudah lama dikenal sebagai salah satu tempat tujuan wisata. Pesona dan keindahan alam Mandalika yang dibalut hamparan pantai dan perbukitan merupakan bentuk komoditas unggulan industry pariwisata sehingga pemerintah menyematkan kawasan Mandalika sebagai satu dari beberapa destinasi pariwisata prioritas yang ada di pulau Lombok. Oleh karena itu pemerintah menjadikan Kawasan Mandalika sebagai industry pariwisata terintegrasi.

Baca Juga :  Apa itu Inner Child : Cara Mengenali dan Memahami Bagian Diri Lebih Dalam dengan Melihat Masa Lalu

Daya Tarik produk pariwisata yang ditawarkan tidak hanya sebatas alam dengan pantai yang elok dengan dikelilingi perbukitan, tetapi juga menawarkan produk pariwisata lain sebagai pendukungnya seperti wisata budaya dan wisataolah raga (sport tourism).

Kehadiran Sirkuit Mandalika di Kawasan Wisata Madalika dimaksudkan untuk menambah nilai produk pariwisata yang ditawarkan kepada para wisatawan dengan menyasar wisatawan domestik dan mancanegara (wisatawan global).

Sirkuit Mandalika dengan penyelenggaraan ajang balap motor diharapkan menjadi dayat arik para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya pulau Lombok dengan menikmati ajang balap motor sekaligus berwisata menjelajahi keindahan kawasan Mandalika.

Pariwisata Lombok (kawasan Wisata Mandalika) pertumbuhan dan perkembangannya selama ini masih dibayang-bayangi oleh pariwisata Bali. Sehingga produk-produk pariwisata Lombok dianggap masih dibawah pariwisata pulau Bali.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang jitu untuk mendobrak dan mengembangkan industry pariwisata Lombok. Salah satunya adalah dengan menambah produk pariwisata kekinian, yaitu menghadirkan produk pariwisata “Sport Tourism”.

Dan perhelatan ajang MotoGP yang telah berlangsung menjadi pembuka untuk mengenalkan secara langsung dan lebih luas keseluruh dunia tentang produk industry pariwisata di Mandalika atau pulau Lombok secara keseluruhan.

Perhelatan MotoGP berada di dekat pantai Seger yang dikelilingi perbukitan yang di kenal dengan bukit Seger. Lokasi Bukit Seger sangat strategis. Kita bisa melihat MotoGP dengan sangat jelas sekaligus menikmati pemandangan pantai yang indah seperti Pantai Serinting, Pantai Seger, dan Pantai Kuta Mandalika.

Baca Juga :  Syeikh Zainuddin dan Simbol Optimisme Sasak

Saat MotoGP berlangsung masyarakat banyak yang menonton dari bukit Seger dan ini menjadi perhatian dunia. Bukit Seger menjadi spot foto favorit, turis domestik hingga mancanegara, dan mengunggahnya di media sosial.

Bukit Seger secara ekonomi dapat memberikan pemasukan bagi penyelenggara suatu event dan pemerintah daerah. Pemanfaatan bukit Seger dengan Pantai Seger dan pantai-pantai lain disekitarnya oleh pemerintah daerah bisa dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian pantai dan perbukitan, adanya tempat duduk ditata dengan baik di sekitar bukit.

Mandalika memiliki daya tarik seperti keindahan pantai, bukit dan desa Sade. Desa ini merupakan desa adat suku sasak yang memiliki kerajinan tangan tenun ”Sasak”. Dan banyak diminati oleh para wisatawan. Tenun ini sebagai produk industri kreatif akan bergairah lagi dengan adanya perhelatan motoGp atau even-even lainnya sehingga menaikkan perekonomian Nusa Tenggara Barat.

Event-event ini secara langsung berdampak pada keberlanjutan industri kreatif seperti tenun “Sade”. Ditambah lagi dengan citra pulau Lombok sebagai daerah wisata halal. Implikasinya pada strategi pemasaran.

Salah satu tujuan komunikasi dalam strategi pemasaran adalah mendapatkan perhatian (meminjam konsep AIDA), dimana faktor penyebab orang mempunyai sikap perhatian atau memperhatikan adalah dengan menghadirkan sesuatu yang unik, berbeda dengan yang lain, tidak pada umumnya, atau merupakan hal baru bagi kebanyakan masyarakat dunia.

Pihak penyelenggara secara tidak langsung membuat strategi yang jitu dalam konsep pemasaran, sekaligus mengenalkan Lombok yang memiliki pantai yang indah, budaya atau kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia kepada dunia.

Dengan adanya MotoGP diharapkan mampu mengenalkan dan mempopulerkan industri pariwisata Indonesia, utamanya Lombok. (*)

Komentar Anda