Personel Reskrim Upgrade Skill Menembak

Skill Menembak Personel Reskrim Ditingkatkan
LATIHAN MENEMBAK: Salah satu instruktur ketika sedang memberikan arahan, saat latihan menembak yang diikuti oleh seluruh tim Opsnal Polda NTB dan jajaran, Kamis kemarin (27/7). (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Tim Opsnal Ditreskrimum Polda NTB, dan Satreskrim Polres jajaran, menggelar latihan keterampilan menembak di Mako Brimob Polda NTB, Kamis kemarin (27/7). Latihan tersebut untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas kedepan, mengingat pada semester I dari bulan Januari sampai Juli 2017, gangguan Kamtibmas meningkat.

Kegiatan diikuti oleh 75 personel Ditreskrimum Polda NTB dan Satreskrim Polres jajaran Polda NTB. “Pesertanya dari Ditreskrimum dan Satreskrim. Termasuk juga unit Resmob yang ada di Brimob,” ujar Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Kristiaji, saat memberikan keterangan di Mako Brimob Polda NTB, kemarin.

Diterangkan, dari evaluasi yang dilakukan, gangguan Kamtibmas semester I dari bulan Januari sampai Juli 2107, gangguan Kamtibmas terbanyak dari kasus 3C (Curas, Curat dan Curanmor). Gangguan Kamtibmas termasuk juga dari kasus penganiayaan yang menyebabkan korban mengalami luka berat, bahkan ada yang sampai meninggal.

Dari berbagai kasus yang terjadi, Ditreskrimum melakukan evaluasi. Hasilnya ada yang harus diperbaiki dan tingkatkan, yaitu skill atau kemampuan Tim Opsnal yang bertugas di lapangan. “Dari evaluasi ini, kami sejak dua hari ini kami melaksanakan latihan untuk meningkatkan kemampuan mereka (Tim Opsnal),” jelasnya.

Baca Juga :  Polda Tabur Bunga di Pelabuhan Lembar

Selain itu, latihan menembak juga bertujuan untuk menyegarkan kemampuan yang dimiliki personel. Termasuk juga menyatukan jaringan dan kordinasi dari Polda NTB, dengan Polres jajaran. “Ini adalah pembinaan jaringan,” ungkap pria yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Dirreskrimum Polda NTB ini.

Latihan menembak ini juga untuk mendukung pengungkapan kejahatan lainnya. Untuk itu, perlu menyatukan seluruh reserse di NTB, termasuk juga latihan menembak, karena reserse hampir semuanya memegang senjata dinas, dan perlu dilatih kembali. “Kemampuan menembak mereka perlu dilatih kembali,” tandasnya.

Reserse diharapkan mengenal dengan baik senjata yang dimiliki. Juga untuk lebih sigap ketika bertugas di lapangan, apalagi jika terjadi reaksi pada saat penanganan tindak kejahatan. Khususnya ketika penangkapan tersangka.

Baca Juga :  Polda Tingkatkan Pengawasan Tambang Ilegal

Terkait denggan kemampuan reserse saat ini, menurutnya termasuk kategori cukup memadai. “Hasilnya rata-rata cukup. Belum baik, tapi cukup. Kemungkinan karena kendala di Polres-Polres itu belum ada lapangan tembak untuk tempat latihan. Sehingga kurang latihan. Itulah makanya kita tarik ke Polda untuk dilatih semuanya,” terangnya.

Pihaknya berharap dari latihan tersebut, kemampuan reserse dalam menembak menjadi meningkat. “Khususnya di reaksi. Jadi bukan hanya menembaknya, tapi reaksinya itu yang penting. Reaksi inilah yang penting saat menghadapi kondisi di lapangan,” tandas Kristiaji.

Sementara itu, pada hari kedua latihan menembak para personel Reskrim Polda NTB tersebut, Bripka Ari dari Opsnal Polres Lombok Tengah berhasil meraih skor tertinggi di latihan menembak. Dengan nilai 61, maka nilainya itu tidak tertandingi oleh rekannya yang lain. (gal)

Komentar Anda