SELONG – Pemkab Lombok Timur menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk mematangkan persiapan pelaksanaan event Rinjani 100 Ultra, Kamis (25/5). Rapat dihadiri Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy.
Pelaksanaan lari lintas alam ini akan digelar tanggal 26 sampai 28 Mei dan diikuti oleh 939 peserta dari 35 negara. Peserta akan dibagi dalam 5 kategori yakni 27 Km, 36 Km, 75 Km, 119 Km dan 162 Km. ” Kita sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan seperti ini. Sebab event seperti ini akan bisa mengharumkan nama Lombok Timur di kancah nasional maupun internasional, ” kata Sukiman.
Karenanya Pemkab Lombok Timur akan ikut terlibat untuk menyukseskan event ini. Dukungan yang diberikan akan disesuaikan dengan kemampuan yang ada baik itu dalam bentuk dukungan sarana prasarana, kesehatan, keamanan dan lainnya. ” Guna suksesnya kegiatan ini maka semua pihak l kita minta supaya tetap menjalin koordinasi dan kolaborasi,” pesannya.
Sebelumnya Race Director Rinjani 100, Florenciano Hendricus Mutter, mengatakan Rinjani 100 Ultra merupakan ajang ke — 8 setelah sukses digelar di tahun 2022. Dalam event ini para peserta akan mengikuti track atau jalur yang sulit dan ekstrem. Tidak saja ketahanan fisik, mental pun diuji dengan waktu lari yang sudah ditentukan 50 jam.
Dengan medan bervariasi, lanjut Hendricus, dari padang savana, area bebatuan terjal gunung berapi, hutan belantara, kebun, persawahan dan masih banyak lagi. Belum lagi menghadapi terik panas di siang hari, udara dingin di malam hari, terkadang hujan. Untuk itu peserta harus benar-benar menyiapkan diri untuk ikut lomba ini.
Dari lima kategori yang tersedia, kategori yang banyak peminatnya adalah kelas 36 Km dengan jumlah peserta mencapai 517 orang. Pelari biasanya memfavoritkan rute tersebut, sebab tidak ada kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengikuti kategori ini. “Selain itu rute ini sekalian menggapai puncak. Meski demikian perlu dicatat, jalur pendakian gunung Rinjani sangat menantang,” katanya.
Selain menawarkan beragam tantangan, kata Hendricus, ada sisi lain dari Rinjani 100 yakni banyak menarik minat pelari lintas alam baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya sebagai sarana untuk mendapatkan poin Ultra Tril Mont Blanc (UTMB). “Meski non hadiah, tapi banyak peminatnya. Ini bisa dibilang sekedar hobi dan rekreasi dan motivasi peserta itu, lewat lomba ini bisa kepuncak Rinjani dengan biaya murah dibandingkan pergi sendirian,” tutur Hendricus.
Untuk diketahui sambungnya, lomba dimulai pada 26 Mei dengan waktu start pukul 15.00 Wita di pantai Belanting, Lombok Timur untuk pelari kategori 162 Km. Di hari kedua, pada 27 Mei pelari kategori 119 Km akan dilepas pukul 01.00 Wita dini hari dan 75 Km akan dilepas pada pukul 16.00 Wita di tempat yang sama. “Selanjutnya hari ke tiga 28 Mei, kategori 36 Km akan setart dari Sembalun pukul 00,01 Wita. Sementara pelari kategori 27 Km akan dilepas pukul 06.00 Wita pagi hari di tempat yang sama,” jelas Hendricus.
“Pada ajang ini, para peserta dapat menguji nyali mereka untuk berlari di kawasan Gunung Rinjani. Serta melintasi alam pegunungan yang memiliki pesona yang luar biasa tiada taranya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Rinjani 100K 2022 edisi kebangkitan, akan berlangsung perpaduan antara rute kelasik sepanjang 27 Km, 36 Km dan yang ditungu-tunggu jalur murni 75 Km, 119 Km dan 162 Km.
Rute lainnya sejauh 27 Km dan 36 Km start dari Sembalun merupakan pintu masuk pendakian menuju Gunung Rinjani. Sementara rute yang paling jauh kelas 75 Km, 119 Km dan 162 Km.
Rinjani 100 merupakan salah satu bagian dari kegiatan Ultra Trail Mount Blanc (UTMB), sebuah lomba lari bertaraf internasional. Di mana peserta yang berhasil akan mendapatkan lima poin atau poin tertinggi yang bisa didapat pelari ajang balap lari di Indonesia. “Dari sini pelari di ajak menikmati keindahan pesisir pantai sebelum menuju puncak Rinjani. Istilah kata, kategori 75K, 119K dan 162K paket lengkap dan komplit,” tutup Hendricus.(lie)