SELONG – Momentum pengumuman dirangkaikan langsung dengan perpisahan Kelas IX SMPN 1 Pringgabaya angkatan ke 46 berlangsung Khidmad, di halaman SMPN 1 Pringgabaya.
Perayaan kelulusan dirangkaikan dengan perpisahan itu dihadiri Forum Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pringgabaya, Komite, Kepala SMPN 1 Pringgabaya, Suhardi, serta guru dan semua orang tua wali bersama seluruh siswa kelas IX.
“Silakan anak-anakku melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya untuk meraih harapan dan impian,” kata Kepala SMPN 1 Pringgabaya Suhardi S.Pd kepada Radar Lombok, kemarin.
Ia juga meminta maaf selama 3 tahun ada hal-hal yang kurang bekenan kepada semua para peserta didik sekaligus berdoa agar semua kelas IX sukses di bidang masing-masing.
Untuk diketahui, siswa yang dilepas sebanyak 176 laki-laki dan 175 perempuan dengan jumlah total 351 siswa. Mereka yang lulus saat ini disaat pandemic Covid-19 dan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara dalam jaringan (Daring). Namun saat mereka sudah kelas IX baru merasakan KBM secara Luar Jaringan (Luring) atau tatap muka di sekolah.
“Alhamdulillah, lulus 100 persen walaupun serba keterbatasan. Torehan-torehan prestasi sudah diraih dan tentu ini menjadi motivasi untuk terus kita bersama-sama mengantarkan putra-putri untuk beprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik,” ucapnya.
Menurutnya, meski dengan keterbatasan tidak menyurutkan semangat untuk membina supaya peserta didik meraih prestasi membanggakan.
“Untuk diketahui, bahwa siswa kita berada di Vietnam untuk mengikuti pertandingan liga pelajar tingkat Asia. Kemudian diberbagai kegiatan tetap kita ikuti. Ini menujukkan bahwa kebersamaan dan kekompakan bapak/ibu guru menjadi spirit mengantarakan anak-anak menjadi orang yang bermanfaat,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada semua siswa yang lulus dan orang tua wali supaya tetap melanjutkan pendidikan menengah atas, baik SMA maupun SMK. Sebab kunci kehidupan yang lebih baik, yakni adab dan ilmu diperoleh melalui pendidikan.
“Jangan pernah mengatakan bahwa tidak ada biaya untuk menuntut ilmu. Sebab anak adalah titipan dibarengi dengan yang menitip. Insyallah, kalau untuk menuntut ilmu wajib hukumnya akan ada biaya dari Allah SWT,” pesannya. (adi)