TANJUNG – Pusat gempa kerap berada di dekat perairan tiga gili, yakni Gili Trawangan, Meno, dan Air di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang. Terhadap kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Utara (KLU) ingin agar ada penelitian lebih spesifik terhadap tiga gili. “Penelitian secara umum sudah dilakukan, tapi penelitian lebih spesifik untuk tiga gili belum kita lakukan. Penelitian spesifik ini nanti kami akan sampaikan ke Kementerian ESDM,” ujar Kabid Cipta Karya Dinas PUPR KLU, Alfian Zubair kepada Radar Lombok, Minggu (9/12).
Diungkapkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Geologi Kementerian ESDM, pusat gempa memang menyebar di KLU, tidak hanya terjadi di perairan gili saja. Namun tiga gili termasuk pulau kecil dan menjadi kawasan objek wisata. Pascagempa sudah diberikan rekomendasi supaya bangunan di sana tidak boleh lantai tiga, maksimal lantai dua dan tahan gempa. “Desain bangunan harus mengacu ke struktur tanah di sana,” jelasnya.
Selain meminta penelitian lebih spesifik terkait tiga gili kepada Kementerian ESDM, nanti juga akan dikoordinasikan dengan Kementerian Agraria dan Tata Rung (ATR). Hasilnya akan menjadi acuan penyusunan RTRW yang dilakukan Kementerian ATR pascagempa. “Kalau sudah ada kajian teknis baru kita ambil kesimpulannya,” tandasnya. (flo)
