Perjuangan M Najmul Ichsan Membesarkan D.U.A Band

TOTALITAS : Berkat kerja keras dan totalitas M Najmul Ichsan (Ichan) D.U.A Band kini dikenal luas masyarakat.( AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

Nama D.U.A Band  tengah naik daun. Lagu-lagunya banyak digemari masyarakat. Pencapaian  D.U.A Band tidak lepas dari  M Najmul Ichsan.


AZWAR ZAMHURI – LOTIM


Seorang pria dengan mengenakan kaos oblong berwarna putih, begitu terlihat menikmati permainan gitarnya di atas panggung sebuah acara belum lama ini. Dilengkapi topi berwarna merah dan kacamata  yang setia menemaninya. Dialah M Najmul Ichsan pencetus D.U.A Band ini.

Selain sebagai leader,  Ichan pemuda asal Desa  Kabar Kecamatan Sakra, Lombok Timur ini menjadi pencipta lagu yang dimainkan D.U.A Band bersama Risa Sumaniarti sang vokalis.  Belasan tahun berkarier dan telah menciptakan ratusan lagu, namun baru tahun ini namanya cukup melejit setelah lagu-lagu D.U.A Band popular di masyarakat.

D.U.A Band yang dibentuk pria kelahiran 14 Agustus 1985  tahun 2007 lalu.Ia membentuk band tersebut hanya seorang diri tanpa personil lain. Teman satu-satunya adalah komputer. “Makanya saya berikan nama band saya D.U.A, dibaca do’a yang artinya harapan atau bisa juga diartikan dua, hanya saya dan komputer,” tuturnya bercerita.

Sejak D.U.A Band terbentuk yang kemudian merilis lagu, Ichan pernah mencoba beberapa vocalis. Namun belum bisa melambungkan nama D.U.A Band. Padahal, lebih dari 107 lagu yang telah diciptakannya.

Banyaknya lagu yang diciptakan karena sejak SMA sudah memiliki band. Setelah lulus kuliah, ia masih menciptakan lagu. Bahkan masa-masa kuliahnya dihabiskan untuk bermain musik. “Dulu semua teman mencibir saya, tidak mungkin lagu saya terkenal. Tapi tahun ini semuanya terjawab, ini berkat bantuan almarhumah istri saya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mengenal Risa Sumaniarti, Vokalis Risa D.U.A Band

Pada tahun 2004, sebenarnya Ichan sudah membentuk Class Band bersama teman-temannya. Lagu yang berjudul Pacar Sahabat, sempat booming waktu itu. Sayangnya berselang 2 tahun Ichan keluar, karena sudah merasa tidak cocok.

Setahun lebih Ichan hidup tanpa   band, hidupnya terasa hampa. Tak ada gairah, tak ada ambisi. Semua hanya berjalan apa adanya. “Terus pas tahun 2007, saya minta izin sama istri agar dikasi bentuk band lagi. Awalnya istri tidak setuju, tapi akhirnya memberi restu juga karena sayangnya pada saya,” ujar Ichan.

Setelah D.U.A Band terbentuk, lagu-lagu ciptaan Ichan dibawakan oleh seorang vocalis bernama Dian. Nasib belum mujur, tak ada apresiasi yang membanggakan dari masyarakat. Hingga akhirnya bertemulah Ichan dengan Risa Sumaniarti, dan menggantikan posisi Dian yang harus melanjutkan pendidikan ke Yogyakarta.

Lagu-lagu yang dibawa oleh Risa tak juga bisa tenar. Padahal, lagu yang dirilis dipasarkan secara gratis melalui Youtube dan aplikasi video lainnya. “Ini semua berkat almarhum istri saya, dia yang membuat lagu saya terkenal,” tuturnya.

Tepatnya tahun 2014, salah satu lagu ciptaan Ichan, Ndekne Tetu direvisi oleh istrinya yang merupakan fans-nya dulu. Sang istri merubah karya Ichan menjadi tiga bahasa. Butuh waktu bertahun-tahun merivisi lagu itu, namun sayangnya pertengahan tahun 2016 istri Ichan meninggal dunia.

Baca Juga :  Mengenal Risa Sumaniarti, Vokalis Risa D.U.A Band

Lagu yang direvisi oleh sang istri menjadi tiga bahasa sudah dituntaskan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit. Ichan juga sangat heran, begitu lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merivisi hanya satu lagu. “Tapi bulan puasa kemarin istri saya meninggal dunia,” ucapnya.

Sebagai bentuk persembahan untuk almarhum istri tercinta, seminggu setelah meninggal, lagu yang direvisi itu dirilis. Dikuatkan oleh ciri khas suara Risa Sumaniarti, hanya dalam tempo satu minggu saja, lagu tersebut langsung meledak.

D.U.A Band seketika menjadi terkenal. Tawaran manggung di Lombok, Sumbawa bahkan luar daerah datang. “Kalau lagu-lagu saya yang sebelumnya seperti Mauk Cerite, Jauk Ate Sede, Kadjuman dan lain-lain banyak yang kritik karena dianggap seperti bukan musik Sasak. Tapi lagu Nekne Tetu yang saya dibantu oleh istri, semua memuji. Tidak ada yang mencela, ini sungguh luar biasa,’ katanya.

Semakin lagu itu popular, bayangan istri tercinta semakin kuat. Kini, Ichan benar-benar totalitas dan ingin membuat istrinya tersenyum dari alam kubur. Termasuk, tetap meluangkan waktu untuk tiga anak-anaknya di tengah kesibukan sebagai musisi. (*)

Komentar Anda