Peringatan Hari Bumi, Pencinta Alam SMAN 3 Mataram Bagikan Bibit Pohon

BINGKISAN BIBIT POHON: Memperingati Hari Bumi 2022, para anggota Kelompok Pencinta Alam SMAN 3 (Kalpa Saga) Mataram, membagi-bagikan bibit pohon buah di Jalan Udayana, Jumat (22/4).

MATARAM—Puluhan siswa-siswi SMAN 3 Mataram yang tergabung dalam Kelompok Pecinta Alam SMAN 3 (Kalpa Saga) Mataram, menggelar aksi membagikan bingkisan bibit pohon di Jalan Udayana, Kota Mataram, Jumat (22/4). Aksi ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi yang jatuh pada hari Jumat, 22 April 2022.

“Kami membagikan secara gratis 150 bibit pohon buah kepada masyarakat,” kata Ketua Panitia, Mulia Otktoviani.

Diterangkan Mulia, sapaan akrabnya, bibit yang dibagikan kali ini berupa bibit buah yang terdiri dari bibit pohon buah durian, rambutan, mangga, alpukat, jambu, dan sirsak.

“Kami sengaja memilih bibit pohon buah, agar masyarakat bisa langsung menanam dan nantinya dapat merasakan manfaatnya,” ujar Mulia.

Selain itu, bibit pohon buah yang dibagikan ke awarga juga dikemas dalam sebuah goodie bag atau tas jinjing yang ramah lingkungan. Tas jinjing  dituliskan tema tentang peringatan Hari Bumi, yaitu “Save Our Nature to Save Our Life”, atau Selamatkan Bumi untuk Menyelamatkan Kehidupan.

Baca Juga :  SMAN 3 Selong Dapat Kucuran Dana Rp 1,5 M

“Goodie bag atau tas jinjing tersebut, dimaksudkan untuk edukasi mengurangi emisi sampah plastik. Mari kurangi penggunaan tas plastik,” imbau Mulia.

Menurutnya, emisi sampah plastik saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu Mulia bersama rekan-rekan anggota Kalpa Saga, mendorong upaya pemerintah untuk  membuat peraturan penghentian penggunaan tas plastik di Toserba-toserba yang ada.

Senada, Alumni Kalpa Saga, Dedy Aryo, yang ikut mendampingi kegiatan bagi-bagi bingkisan bibit pohon buah ini, menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Bumi merupakan langkah awal bersama untuk mengubah semuanya, baik itu iklim bisnis, iklim politik, dan bagaimana mengambil tindakan terhadap perubahan iklim.

“Kita semua harus punya keberanian untuk menjaga dan melindungi bumi kita. Bersama-sama kita harus berinvestasi di planet kita, dan bukannya menghadirkan investor untuk mengacak acak alam kita. Seperti salah satunya rencana membangun kereta gantung ke Gunung Rinjani itu,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Alumni Kalpa Saga ini.

Baca Juga :  Astra Motor NTB Ajak Pelajar SMA Berkendara dengan Aman

Kegiatan bagi-bagi bibit pohon buah yang dilakukan Kalpa Saga itu juga diapresiasi dengan baik oleh masyarakat. Bahkan masyarakat sangat antusias mendapatkan bibit pohon buah itu, untuk nantinya ditanam di halaman rumah maupun kebunnya.

“Ini kegiatan yang sangat positif. Anak muda harus membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Ini langkah yang bagus,” ucap Bayu, salah satu penerima bingkisan.

Hari Bumi sendiri awalnya lahir pada tahun 1969, yaitu ketika seorang Senator AS bernama Gaylord Nelson, menyaksikan efek dari tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara.

Dia menyerukan agar semua orang Amerika mengambil sikap untuk lingkungan pada tahun 1970, dan ribuan perguruan tinggi dan universitas di seluruh AS menuntut Bumi yang sehat dan berkelanjutan. (RL)

Komentar Anda