Perda Gerakan Kembali ke Khittah Pendidikan Mulai Dibahas

BAHAS : Disdipora bersama lintas sektor mulai membahas Perda mengenai gerakan kembali ke khittah pendidikan yang berlangsung kemarin di Lesehan Dewi Anjani Tanjung (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK )

TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara pada tahun kedua pemerintahan periode Najmul Akhyar dan Sarifudin (NASA) mulai membahas peraturan daerah (Perda) mengenai program gerakan kembali ke khittah pendidikan yang menjadi salah satu visi-misi pasangan NASA. “Kami pada bulan ini mulai membahas Perda mengenai program gerakan kembali ke khittah pendidikan. Dalam pembahasan Perda ini, kami selaku Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora) menfasilitasi agar secepat mungkin bisa tuntas,” terang Sekretaris Disdipora Lombok Utara Muh. Najib, Jumat (3/3).

Dalam pembahasan Perda ini, pihaknya melibatkan Bagian Hukum, Konsultan Pendidikan, Dewan Pendidikan, para pakar dan pengamat pendidikan. Dari berbagai pihak yang diundang tersebut diharapkan bisa mendapatkan persamaan persepsi dan definisi dalam Perda tersebut. “Program ini salah satu visi-misi pak bupati untuk bidang pendidikan di Lombok Utara,” jelasnya.

Untuk diketahui, bahwa gerakan ini menyasar seluruh sekolah baik swasta maupun negeri, sekolah umum maupun madrasah. Karena melalui program gerakan kembali ke khittah pendidikan akan mampu menyeimbangkan pembelajaran IMTAQ dan IPTEK. Artinya transformasi nilai iman dan taqwa selaras dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengkedepankan pendidikan akhlak, mental dan spiritual melalui penanaman nilai-nilai agama dan praktek dalam perilaku sehari-hari siswa-siswi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Setelah pembahasan Perda telah selesai, maka selanjutnya akan dibuat naskah akademik baru selanjutnya akan diajukan ke dewan untuk dibahas. “Setelah dibahas baru akan bisa diketok secara resmi. Kita upayakan Perda ini segera tuntas,” otpimisnya. 

Baca Juga :  Sekolah Swasta di Mataram Berpotensi Bubar

[postingan number=3 tag=”perda”]

Untuk memantapkan program kembali ke khittah pendidikan ini, pemerintah daerah telah sering menggelar rapat koordinasi agar cepat pengimplementasiannya. “Saya sangat berharap program kembali kehittah pendidikan ini dapat terwujud dan terlaksana dalam dunia pendidikan di Lombok Utara, sebab gerakanini adalah merupakan gerakan pengembangan moral bagi peserta didik dari tingkat SD, SMP dan SMA serta juga dari lembaga pendidikan agama,” kata Bupati H. Najmul Akhyar belum lama ini.

Gerakan kembali kehittah pendidikan ini pada dasarnya adalah merupakan gerakan  yang sudah lima tahun lalu di-launching, namun selama itu belum ada semangat yang sama serta sinergi dan kerja sama, perhatian dari pihak sekolah untuk menggaungkan gerakan ini. “Semoga pada tahun ini kita dapat bersama-sama membangun kesepakatan, bahwa gerakan ini sangat penting untuk membangun dan meningkatkan moral peserta didik, dimana moral peserta didik dari tingkat SD sampai SMA telah mengalami degradasi akibat majunya teknologi saat ini,” harapnya.

Sebab masih banyak hal-hal yang harus kita perbaiki dalam dunia pendidikan, karena  selama ini masalah moral tidak pernah dijadikan syarat dalam kelulusan siswa, padahal ini adalah  merupakan  hal yang sangat vital dalam pribadi siswa. “Semoga dari rapat koordinasi ini akan menghasilkan sesuatu yang mendasar dalam bentuk buku panduan yang merupakan pegangan siswa untuk menjadi lembar penilaian sikap dan karakter mereka. Kita akan memcoba mengadopsi apa yang ada di Pramuka, yaitu di mana mereka memiliki buku pegangan syarat kecakapan khusus (SKK) dan syarat kecakapan umum (SKU). Semoga dengan konsep ini akan kita dapatkan perubahan yang mendasar pada anak, meskipun itu dalam kurun waktu yang bertahap,” tandasnya.

Baca Juga :  Jajanan Anak Sekolah Perlu Diawasi

Kepala Disdikpora Lombok Utara Suhrowardi kegiatan rapat koordinasi implementasi kembali ke khittah pendidikan  ini  merupakan kegiatan  untuk perbaikan kualitas pendidikan yang menitikberatkan pada karakter, socsal, agama dan mental siswa, di samping penerapan  IT dan peningkatan infrastruktur  sekolah atau madrasah. Persentase sekolah dengan revitalisasi gerakan kembali ke khittah pendidikan dengan target kinerja 40 persen pada tahun 2017 mendatang. Oleh sebab itu, inovasi akan terus dilakukan  dalam berbagai macam teknik sehingga gerakan kembali ke khittah pendidikan ini dapat terkoordinasi  dan tercapai dengan baik. Sehingga dapat menumbuh dan  mengembangkan karakter positif siswa. (flo)

Komentar Anda