Perceraian ASN Kota Mataram Didominasi Akibat Perselingkuhan

Ilustrasi Selingkuh
Ilustrasi Selingkuh

MATARAM – Beberapa tahun terakhir kasus perceraian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Mataram mengalami peningkatan. Temuan cukup mengejutkan, faktor gugatan di pengadilan yang terbanyak adalah karena kasus perselingkuhan. Dari tahun 2017 tercatat puluhan ASN yang mengajukan rekomendasi perceraian ke pembina pegawai.

Awal tahun 2018, ada lima yang mengajukan rekomendasi perceraian gara-gara kasus perselingkuhan, didominasi oleh guru dan kepala sekolah. Bahkan ada salah seorang Kasek yang dilaporkan suaminya pada awal bulan Februari lalu dan sampai saat ini belum tuntas. Ia digugat karena ditemukan selingkuh, bahkan beberapa bukti telah disampaikan ke pembina. Kasus ini masih berjalan.

Temuan tim bahkan cukup mengejutkan. Kasus perselingkuhan terjadi bukan antar ASN, melainkan ASn dengan pegawai luar.  Akses pertemuan semakin mudah, dari beberapa laporan yang telah masuk pertemuan oknum ASN di beberapa hotel berbintang maupun hotel melati di Kota Mataram.

Baca Juga :  Suami Pergoki Istri “Bercinta” dengan Laki-laki Lain

Anggota Komisi I DPRD Kota Mataram H. Ehlas SH MH menyayangkan banyaknya kasus perceraian di kalangan ASN. Dari beberapa laporan yang diterima dewan selama ini, banyak yang ditemukan karena faktor yang negatif. “Itu sudah yang perselingkuhan yang paling tinggi. Perlu ada pembinaan khusus bagi kalangan ASN, baik yang laki-laki maupun perempuan,” katanya.

Selain itu perlu ada tenaga psikologi khusus di BPKSDM untuk memberikan pendampingan. Politisi Demokrat ini meminta kepala dinas memberikan pembinaan kepada bawahannya. Mereka harus dibina dan diberikan pencerahan, sehingga tidak berdampak pada kinerja mereka. Kalau kasus ini terus dibiarkan akan menjadi bisul bagi pegawai lain.

Baca Juga :  Sering Bolos Kerja, Dua ASN akan Dipecat

Menanggapi temuan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H. Sudenom mengatakan, sebelumnya dinas memberikan izin pengajuan perceraian pada kalangan ASN. ‘’Mereka tetap diberikan pembinaan dan pencerahan dari tim agar kembali rujuk atau tidak bercerai,” katanya.

Ia tidak memungkiri kalau di kalangan guru dan Kasek yang mendominasi. Hampir setiap bulan ada yang mengajukan rekomendasi perceraian. Pihaknya juga memberikan arahan serta pembinaan. Semua dinas hampir ada yang menangani kasus perceraian. “ Kita tidak bisa menolak, kalau sudah usulan mereka untuk bercerai karena tidak kecocokan,” singkatnya.(dir)

Komentar Anda