Perbankan di NTB Mulai Jual Ribuan Kartu E-Money

Enam Bank Matangkan Kesiapan Transaksi Non Tunai BBM

Perbankan Mulai Jual Ribuan Kartu E-Money
SPBU NON TUNAI: SPBU di Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, yang kedepan akan menggunakan pola pembayaran non tunai dalam setiap transaksi pembelian BBM-nya. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemberlakuan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) di 9 SPBU yang telah ditunjuk menjadi pylot project (proyek percontohan) menggunakan uang non tunai mulai dimatangkan. Sebanyak enam (6) bank yang ditunjuk menjadi pelaksana dalam uji coba memasyarakatkan gerakan nasional non tunai (GNNT) melalui pembelian BBM di 9 titik SPBU yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat.

Pimpinan Cabang BRI Mataram, Moh Harsono memastikan kesiapan infrastruktur untuk kartu uang non tunai yakni mesin Electronic Data Capture’ (EDC) di setiap SPBU sudah siap digunakan. “Bahkan sudah ada yang transaksi pembelian BBM di salah satu SPBU di Kota Mataram menggunakan kartu Brizzi yang dikeluarkan Bank BRI,” kata Harsono, Rabu kemarin (6/12).

Baca Juga :  Operasi Pasar, Bulog Gelontorkan 12 Ribu Ton Beras

Disebutkan, untuk tahap pertama, Bank BRI telah mengeluarkan 2.250 kartu Brizzi dibagikan kepada 9 SPBU, dan selanjutnya dijual kepada konsumen untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang digesek/tempelkan di mesin EDC yang sudah disiapkan di setiap SPBU. Setiap SPBU diberikan sebanyak 250 kartu Brizzi. Ketika ada masyarakat yang mengisi BBM, maka petugas SPBU bisa langsung menawarkan dan menjual kepada masyarakat tersebut untuk digunakan transaksi pembayaran secara non tunai pengisian BBM.

Untuk pengisian/isi ulang dari kartu uang elektronik (e-money) tersebut, lanjut Harsono, masyarakat bisa mengisi di tempat SPBU langsung, dan di sejumlah merchandise yang sudah ada, seperti di ritel modern, dan juga bisa langsung ke Bank termasuk melalui e-Banking dan lainnya.

“Kemudahan kartu Brizzi ini, masyarakat tidak perlu memiliki rekening di bank. Tapi bisa membeli langsung kartu Brizzi dan dilakukan pengisian nominal sesuai dengan keinginan dari pemilik,” jelas Harsono.

Hal yang sama juga disampaikan  Area Head Bank Mandiri Mataram, Gunawan Edi Sasongko, bahwa kesiapan infrastruktur untuk program mensukseskan gerakan non tunai di 9 SPBU sebagai tempati uji coba sudah final. Begitu juga dengan pemasangan mesin EDC di 9 titik SPBU, juga sudah siap dengan baik. “Khusus untuk kartu e-money Bank Mandiri, kami sudah jual sebanyak 1.000 kartu, termasuk juga transaksi non tunai selain pembelian BBM di SPBU. Tapi juga untuk transaksi parkir, dan lainnya,” jelasnya.

Berbeda dengan Bank BNI, hingga saat ini mesin EDC belum dipasang di setiap SPBU. Menurut Pimpinan Cabang Bank BNI Mataram, Muhammad Indra, pengiriman mesin EDC dari kantor Bank BNI Pusat belum diterima. Kendati demikian, untuk kartu e-money milik Bank BNI sudah habis terjual sebanyak 1.400 kartu. “Mesin belum terpasang, karena masih proses pengiriman. Kalau kartu e-money sudah ada 1.400 kartu yang habis terjual,” sebutnya.

Sementara Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB juga telah mengumpulkan 6 bank yang ikut terlibat dalam program gerakan nasional non tunai tersebut. Sebanyak 6 bank itu diantaranya Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank NTB, Bank BCA dan Bank BTN.

Baca Juga :  Produksi Jagung NTB Ditargetkan Tembus 2,084 Juta Ton

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB, Wahyu Yuana Hidayat mengatakan, uji coba penjualan BBM di 9 SPBU yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat tersebut melibatkan empat bank BUMN dan BPD. “Awal Desember ini uji coba transaksi non tunai pengisian BBM di 9 SPBU menggunakan kartu elektronik sudah dilaksanakan. Peluncuran secara resminya nanti di puncak HUT NTB tanggal 17 Desember,” kata Wahyu Yuana Hidayat.

Lembaga perbankan yang menjadi mitra SPBU sudah mulai menyiapkan perangkat mesin ‘Electronic Data Capture’ (EDC) di setiap SPBU yang sudah ditunjuk menjadi pylot project penerapan pembelian BBM non tunai. Ketersediaan dan kesiapan infrastruktur mesin EDC dan lainnya sebagai tempat pembayaran menggunakan kartu uang elektronik dari masing-masing bank sudah hampir rampung.

Infrastruktur mesin EDC dipasang disetiap layanan pengisian BBM. Setiap konsumen yang mengisi BBM bisa langsung menggesek kartu uang elektronik sebagai alat pembayaran sesuai dengan nominal pengisiannya. Setiap konsumen yang melakukan pengisian harus memiliki kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank.

Sementara itu untuk pengisian kartu uang elektronik bisa dilakukan di bank bersangkutan ataupun di merchandise yang sudah memiliki kerjasama dengan perbankan tersebut, seperti sejumlah toko ritel modern dan juga layanan provider kartu telepon seluler yang sudah ada kerjasama dengan perbankan. “Setiap SPBU itu akan dipasang mesin EDC bersama oleh bank. Sehingga saat konsumen bertransaksi dari kartu bank apa saja, bisa dilakukan,” jelasnya.

Menurut Wahyu, pemberlakukan uji coba transaksi pembelian BBM di SPBU dengan menggunakan uang kartu elektronik (e-money) merupakan program GNNT. Selain itu, gerakan transaksi e-money sebagai salah satu upaya menekan beredarnya uang palsu yang sering juga ditemukan dan digunakan bertransaksi oleh oknum tidak bertanggungjawab di SPBU.

Begitu juga untuk menghindari aksi perampokan yang sering terjadi di SPBU. Uang tunai yang ada di SPBU rentan terjadi perampokan. Karena  dengan memanfaatkan transaksi non tunai menggunakan kartu uang elektronik, maka uang hasil penjualan lebih aman, karena terkoneksi langsung ke rekening perusahaan di bank.

Selain itu untuk konsumen, tentunya juga lebih efektip, dan efisien, karena jika biasanya kembalian belanja kurang dari Rp1000 atau Rp500 terkadang dikasih permen sebagai ganti kembalian uang. Tetapi dengan transaksi menggunakan kartu elektronik dalam pembelian BBM di SPBU, maka berapa kembaliannya itu tetap utuh nominalnya di kartu non tunai milik dari konsumen tersebut. “Transaksi menggunakan non tunai ini pastinya lebih aman, efisien dan efektip,” terangnya.

Sementara Sales Executive Retail XI, PT Pertamina Ampenan, Reggi Senjang Paramagarjita mengatakan, sebanyak 9 SPBU yang dijadikan tempat uji coba penerapan transaksi pembelian BBM non tunai, diantaranya 5 SPBU di Kota Mataram dan 4 SPBU di Lombok Barat. “Sebanyak 9 SPBU ini sudah final tempat uji coba penerapan penjualan BBM secara non tunai. Perbankan sudah mulai memasang infrastruktur mesin EDC di SPBU,” katanya.

Baca Juga :  Tim Sergap Kementan Pantau Harga Jual Gabah Petani

Reggi menambahkan, jumlah total SPBU di Provinsi NTB baik itu di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa sebanyak 44 layanan SPBU. Untuk uji coba tahap pertama ini di 9 SPBU yang ada di Kota Mataram diantaranya, SPBU di Dasan Cermen, SPBU di Jl Adi Sucipto,  Selaparang, SPBU Jl Gajah Mada, Pagesangan, SPBU Karang Jangkong dan SPBU Kekalik.

Selanjutnya untuk 4 SPBU yang di Lombok Barat, diantaranya, SPBU di Jl Raya Lembar, SPBU di Jl Raya Senggigi, Meninting, Batu Layar, SPBU di Jl Raya Tanjung, Gunungsari, dan SPBU Rintam Narmada, Gerimax. “SPBU sudah mulai menjalankan training (pelatihan) bagi karyawannya untuk pengoperasian mesin EDC. Pertamina dan pihak SPBU juga sudah melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda