Perbakin Minta KONI NTB Dievaluasi

Andik Budi Hartono bersama salah seorang atlet menembak NTB. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pengurus Komite Olahraga Nasional Indoensia (KONI) NTB salah besar jika tidak mau dievaluasi oleh DPRD NTB. Apalagi anggaran yang digunakan bersumber dari APBD.

Ketua Bidang Target Prestasi, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) NTB, Andik Budi Hartono mengatakan, keengganan KONI NTB dievaluasi disebutnya tidak paham mekanisme organisasi. “Saya saja kemarin setelah pulang PON langsung dievaluasi, meskipun kita raih hanya perunggu,” ungkapnya, Kamis (1/12).

Jika KONI NTB tidak ingin dievaluasi, lanjutnya, sebaiknya tidak menggunakan anggaran daerah. Agar bebas dari evaluasi, KONI disarankan menggunakan dana pribadi.

Terhadap keengganan KONI NTB dievaluasi, Andik meminta agar DPRD NTB tegas. Dewan diminta tidak sekedar evaluasi KONI, tapi juga mempertanggungjawabkan anggaran yang telah digunakan.

“Kita minta agar DPRD NTB tegas dan segera memanggil KONI NTB,” pintanya.

Menurutnya, gagal atau tidaknya KONI NTB dalam PON 2016 harus tetap dievaluasi. Langkah ini perlu agar publik mengetahui aliran dana daerah yang digunakan induk organisasi olahraga tersebut.

Apa yang disampaikan Andik rupanya buntut dari banyak rangkaian peristiwa di bawah kepemimpinan ANdi Hadiyanto di KONI NTB. Contohnya, saat Pelatda 2016 lalu, atlet menembak tidak diberikan uang makan. “Sampai hari ini belum diberikan,” ujarnya.

Uang makan yang dipersoalkan pihaknya sangat beralasan. Ini mengingat atlet menembak yang masuk dalam skuad pelatda memiliki SK. Karena itu, hak-hak atlet hendaknya diberikan. (cr-adi)