Perbaikan Rumah Sakit dan Sekolah, Kontraktor Diberi Waktu Dua Bulan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Mulyono menyampaikan, untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi, telah ada 2.250 orang yang disiapkan terdiri dari unsur masyarakat NTB, TNI/POLRI, insinyur muda CPNS Kementerian PUPR, BNPB, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di NTB, BUMN Karya dan relawan.

Dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2018, hingga saat ini sudah dilaksanakan verifikasi 261 bangunan dari 972 bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan.”Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah dimulai untuk 56 unit, terdiri dari 41 unit sekolah, 4 unit rumah ibadah, 3 unit pasar, dan 8 unit rumah sakit dan Puskesmas,” paparnya.

Baca Juga :  TGB Dukung Jokowi Tanpa Embel-Embel

Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang berjumlah 125.000 unit, telah dilakukan verifikasi 32.800 unit rumah. Terdiri dari 11.400 rumah rusak ringan, 3.600 rusak sedang, dan 17.800 rusak berat. “ Rumah contoh menggunakan teknologi RISHA yang tahan gempa, sudah kita bangun di 20 titik,” katanya.

Ditegaskan juga, Depo-depo bangunan di tingkat kecamatan akan segera dibuka minggu ini. Hal itu untuk kemudahan distribusi material konstruksi dengan jaminan harga terjangkau yang dikoordinir oleh Kadin NTB.

Baca Juga :  Pengungsi Terkena Dampak Gempa Mataram Disewakan Lahan

BACA JUGA: Guru Korban Gempa Bakal Dikasih Uang Kaget

Untuk target percepatan, Basuki mengaku bisa menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan. “Konsepnya dengan cara swakelola bergotong-royong, didampingi oleh para relawan dan fasilitator, insinyur muda dan mahasiswa teknik. Sedangkan untuk fasilitas publik akan diserahkan dan dikerjakan oleh BUMN Karya bekerjasama dengan kontraktor lokal,” tutup Basuki. (zwr/gal)

Komentar Anda
1
2
3