SELONG – Keterbatasan anggaran penanganan bencana di Lombok Timur membuat Pemkab Lombok Timur mengajukan bantuan perbaikan dua jembatan yang putus dan rusak parah karena diterjang banjir beberapa waktu lalu ke pusat. Permintaan bantuan perbaikan ini ditujukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Salah satu jembatan yang diusulkan ke pemerintah pusat adalah jembatan wisata Ulem Ulem di Desa Tete Batu Kecamatan Sikur. Jembatan yang menjadi jalan utama dan penghubung sejumlah desa di wilayah itu putus total setelah bendungan jebol ketika terjadi hujan lebat. Perbaikan jembatan ini ditaksir membutuhkan anggaran miliaran rupiah.” Kita memang tidak memiliki anggaran yang mencukupi untuk melakukan perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana. Termasuk jembatan sekaligus jalan utama di Ulem Ulem yang putus beberapa hari lalu,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Lalu Mulyadi, kemarin.
Di sisi lain terangnya, kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir membutuhkan penanganan skala prioritas. Namun karena keterbatasan anggaran yang tersedia mengharuskan Pemda berkoordinasi dengan BNPB. Salah satunya berkaitan dengan rehab rekon jembatan Ulem Ulem. ” Perbaikan jembatan Ulem Ulem ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Kalau jembatan ini perbaikannya bisa ditanggulangi oleh BNPB, maka itu akan sangat membantu beban dana tak terduga di APBD perubahan,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang ada tercatat ada sekitar 12 jembatan yang membutuhkan rehab . Dari jumlah tersebut dua jembatan yang diusulkan perbaikan ke BNPB. Sedangkan sisanya diperbaiki melalui dana yang tersedia di daerah.” Kita upayakan semua jembatan yang rusak itu bisa segera tuntas diperbaiki. Terlebih lagi jembatan ini menjadi skala prioritas kita. Dan hal ini juga telah menjadi atensi pak bupati,” tandasnya.(lie)