Perang Topat merupakan pencerminan rasa syukur kepada sang pencipta, yang telah memberikan kemakmuran dalam bentuk kesuburan tanah, cucuran air hujan dan hasil pertanian melimpah. Perang Topat ini dilaksanakan di komplek Pura Lingsar dengan cara saling melempar topat (ketupat). Biasanya perang topat dilaksanakan setiap tahun pada bulan Purname Sasih ke Pituq menurut kalender Sasak, atau sekitar Desember.
Di Lingsar terdapat pura yang merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan Muslim suku Sasak yang disebut Kemaliq. “Secara fisik di Taman Lingsar ini ada dua bangunan yang melambangkan persatauan yaitu Kemaliq dan Pure,” ungkap Ispan.(zul)
Komentar Anda