PRAYA – Upaya rekonsiliasi masih terus dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan yang berlangsung antara warga Desa Ketara Kecamatan Pujut dan warga Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut. Pemerintah saat ini terus berkoordinasi dengan masing-masing tokoh di dua desa ini untuk menemukan kesepakatan perdamaian.
Dalam waktu dekat direncanakan setelah para tokoh di dua desa ini ditemui oleh pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kedua kubu untuk menandatangani surat perdamaian. Hal ini dilakukan untuk mengakhiri konflik yang menyebabkan dua warga Desa Segala Anyar terluka parah akibat senjata tajam ini.
Wabup Lombok Tengah, H M Nursiah menerangkan, bentrokan yang terjadi antara Desa Ketara dan Desa Segala Anyar menjadi perhatian serius Pemkab bersama TNI-Polri dan berbagai stakeholder lainnya. Sehingga berbagai upaya masih terus dilakukan agar warga di kedua desa ini bisa berdamai. “Kita semua tidak mengharapkan kejadian itu (konflik, red) tapi semua sudah terjadi dan ini menjadi pedoman kita semua untuk tetap menjaga kondusivitas. Kita membutuhkan dukungan semua pihak kaitan dengan perisitiwa yang menimpa keluarga kita di kedua desa ini,” ungkap H M Nursiah, Sabtu (10/12).
Untuk mencegah kembali terjadinya konflik oleh petugas sudah melakukan penjagaan. Sementara dari pemkab juga saat ini terus melakukan rekonsiliasi dan hasilnya mengarah untuk menuju kesepakatan agar hubungan kemasyarakatan dua desa ini bisa berjalan dengan baik.
“Waktu kejadian kami juga sudah memanggil masing-masing kades untuk mengarahkan ada langkah di masing-masing desa agar semua kadus dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan dan menjadi komitmen bersama agar jangan sampai ada tindakan yang menimbulkan permasalahan baru,” tambahnya.
Pihaknya juga sudah bertemu langsung dengan para tokoh masyarakat di Segala Anyar dan menyampaikan beberapa hal penting yang segera dilakukan untuk mengarah kepada kesepakatan perdamaian. Selain di Desa Segala Anyar, wabup juga bertemu dengan tokoh masyarakat di Desa Ketara untuk meminta agar juga tetap menjaga kamtibmas. “Para tokoh di Ketara juga menyampaikan bahwa Ketara sudah pulih dan sudah mengarah pada adanya kesepakatan. Yang jelas di dua desa ini sudah kita turun menyerap aspirasi dan tuntutan masyarakat. Langkah-langkah yang kami lakukan ini diharapkan agar para pihak bisa bersatu kembali dalam kekeluargaan,” terangnya.
Ia juga berharap dalam waktu dekat berbagai kesepakatan ini bisa disetujui dan dapat diselesaikan dalam penandatangannya. Pihaknya mengaku memang sampai saat baru mengarah terhadap adanya kesepakatan, tinggal proses menyusun draf kesepakatan itu. “Makanya rencana mempertemukan kedua kubu ini akan kita lakukan secepatnya,” tegasnya.
Seperti diketahu bentrokan antara warga Desa Segala Anyar dan Desa Ketara tidak bisa dihindarkan pada Jumat (8/12) sekitar pukul 17.00 WITA. Bentrokan yang terjadi di Bypass BIL-Mandalika, tepatnya di Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut ini menyebabkan dua orang warga mengalami luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Informasi yang berhasil dihimpun,bentrokan terjadi diduga akibat adanya aksi pemukulan yang dilakukan terhadap pria berinisial LAW warga Desa Ketara Kecamatan Pujut yang diduga sebagai pelaku pencurian lampu reklame di jalan bypass Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Jumat ( 8/12).
Akibat aksi pemukulan itu membuat sekelompok warga Desa Ketara tidak terima dan melakukan penyerangan ke Desa Segala Anyar. Situasi pun semakin memanas ketika kedua kelompok warga sempat adu fisik di Dusun Kadek Desa Segala Anyar. (met)