Penyekatan Diperpanjang, Warga Ber-KTP Luar KLU Diminta Putar Balik

PENYEKATAN : Petugas gabungan melakukan penjagaan di Pusuk Pass, memeriksa penumpang. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK )

TANJUNG–Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama TNI Polri memperpanjang masa penyekatan di pintu masuk Pusuk Pass, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang yang berbatasan dengan Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Serta di Klui, Desa Malaka Kecamatan Pemenang yang berbatasan dengan Senggigi, Kecamatan Batulayar. Perpanjangan dilakukan dari 18-24 Mei.

“Pemerintah daerah bersama TNI/Polri sudah menyepakati untuk melakukan perpanjangan waktu penyekatan di pintu masuk dari 18-24 Mei, yang sebelumnya sudah kita lakukan pada 6-17 Mei,” ungkap Kabid Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar KLU, Totok Surya Saputra kepada Radar Lombok, Senin (17/5).

Perpanjangan sendiri dilakukan karena dikhawatirkan terjadi lonjakan warga luar KLU berkunjung ke objek wisata maupun silaturahmi ke sanak familinya. Untuk itu, bagi pengendara yang hendak masuk harus menunjukkan KTP. Jika KTP luar KLU diminta putar balik, kecuali jika bertugas di KLU. “Bagi pengendara luar NTB diminta menunjukkan hasil rapid testnya,” terangnya.

Pihaknya juga akan melakukan sample rapid test antigen bersamaan dengan operasi yustisi. Penjagaan ketat ini dilakukan supaya tidak sembarangan masuk ke KLU. Karena posisi KLU pada saat ini masuk zona orange kasus covid-19.

Baca Juga :  Marianto Klarifikasi Foto Viralnya dengan Guru PNS

Terkait kebijakan Surat Edaran Bupati memperbolehkan objek wisata dibuka, tentu harus tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 seperti 50 persen pengunjung, tetap menggunakan masker, mengurangi kerumunan, dan menjaga jarak. “Kami tetap mobile dalam memantau pergerakan pengunjung di setiap objek wisata,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar KLU Vidi Ekakusuma mengatakan, pembukaan objek wisata dihajatkan untuk membantu perekonomian masyarakat lokal, setidaknya dengan diberikan pembukaan tersebut mampu menghidupkan roda ekonomi masyarakat, baik pedagang, pokdarwis, dan pengusaha yang ada di KLU. “Memang hajatan dibuka kembali untuk membantu memulihkan ekonomi UMKM yang berjualan di objek wisata,” katanya.

Pihaknya juga tetap mengimbau agar seluruh pengunjung maupun pedagang agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Terkait dampak ekonomi bagi daerah berupa PAD, tentu tidak bisa didapatkan, hanya saja pada momentum lebaran dimanfaatkan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. “Kalau dari sisi PAD tentu sulit didapatkan, lebih mengarah pada pemulihan ekonomi masyarakat KLU,” harapnya.

Di samping itu, aparat kepolisian melakukan pemantauan terhadap sejumlah objek wisata yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata.

Untuk mengantispasi kerumunan dan kepadatan di lokasi obyek wisata yang di KLU, Polres sudah mengambil langkah-langkah antisipasi melalui Posko Utama untuk masing-masing Kapos Pam dan Kapolsek untuk mendata dan melaporkan perkembangan situasi di objek wisata yang ada di wilayah hukum masing-masing. “Setiap titik lokasi guna mengecek kesiapan personel di lapangan,” terang Wakapolres Lombok Utara, Kompol Setia Wijatono.

Baca Juga :  Terdakwa Pungli Sendang Gile Divonis 4 Bulan

Menurutnya, dimungkinkan warga lokal akan mengunjungi objek wisata dan tidak menutup kemungkinan ada juga para pemudik ikut berwisata. Hal ini merupakan kerawanan tersendiri penyebaran covid-19, sehingga perlu diantisipasi dan dipantau perkembangannya, terutama jumlah pengunjung.

Ada beberapa objek wisata yang ada di KLU antara lain, dari Kecamatan Pemenang hingga Bayan seperti Pantai Pandanan, Impos, Teluk Sedayu, Beraringan dan wisata Senaru. “Kita sudah antisipasi dengan menempatkan personel dari TNI dan Satuan Pamong Praja KLU di setiap lokasi guna mengantisipasi lonjakan pengunjung yang berlibur,” imbuhnya.

Ia menegaskan, ada ataupun tidaknya keramaian, personel sudah siap di lokasi. Namun jika ditemukan keramaian, maka diminta jaga jarak. “Sementara, dari hasil pantauan untuk pengunjung ke objek wisata di KLU masih landai belum ada peningkatan,” tegasnya. (flo)

Komentar Anda