Penyeberangan Wisman ke Gili Baru 10 Persen

Akhir Tahun Diharapkan Turis Ramai Lagi

Penyeberangan Wisman ke Gili Baru 10 Persen
MENUNGGU : Beberapa wisatawan mancanegara menunggu jadwal penyeberangan menuju Gili Trawangan di Bangsal kemarin. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Pariwisata NTB terus menggeliat pasca bencana gempa. Geliat pariwisata terlihat dari angka kunjungan ke tempat-tempat wisata yang ada. Di Kabupaten Lombok Utara, otoritas setempat mencatat angka penyeberangan wisatawan asing ke tiga gili (Meno, Air dan Trawangan) dari Pelabuhan Bangsal baru tercatat 10 persen. Penyeberangan dari pelabuhan ini mulai dibuka sejak akhir Agustus lalu.

BACA JUGA: Disbudpar Ingin Pendakian Rinjani Dibuka

Penyeberangan baru didominasi oleh wisatawan lokal dan para pekerja.” Boat yang bisa operasi hanya 25-27 unit, rata-rata per hari 25 boat dari 50 boat tersedia. Wisatawan asing yang nyeberang sekitar 10 sampai 15 orang per hari,” kata Ketua Koperasi Karya Bahari, H. Sabarudin, kepada Radar Lombok, Rabu (17/10).

Baca Juga :  Poltekpar Lombok Gelar Kemah Bakti di Sembalun

Yang mendominasi penyeberangan masih pekerja hotel dan warga tiga gili dengan jumlah penumpang di atas seribu orang. Sebagian wisatawan mancanegara lebih banyak langsung datang dari Bali tanpa melalui Bangsal.” Kalau sebelum gempa boat beroperasi ngangkut wisatawan mancanegara sebanyak 50 unit, dengan dua kali bolak-balik. Sekarang boatman lebih banyak menunggu penumpang,” terangnya.

Diakui, wisatawan di tiga gili sudah mulai ramai namun tak seramai sebelum gempa. Apalagi pada akhir tahun biasanya wisatawan membludak. Tentu diharapkan pada akhir tahun ini kondisi normal kembali.” Kami yakin kalau akhir tahun ini wisatawan akan mulai ramai,” ungkapnya optimis.

Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk memaksimalkan kegiatan promosi bahwa kondisi pariwisata di tiga gili sudah pulih kembali. Jika promosi digalakkan maka wisatawan pasti akan ramai kembali seperti sedia kala.

Baca Juga :  Air Asia Tambah Jadwal Penerbangan Malaysia ke Lombok

BACA JUGA: Menikmati Sunset di Pantai Batu Bolong Batulayar

Terkait kesiapan menyambut tamu penyeberangan loket tiket darurat, ia menjelaskan pihak Syahbandar akan membangun loket pelayanan berdampingan dengan kantor Syahbandar di depan dermaga. Kemudian lokasi loket yang hancur akan dijadikan sebagai tempat parkir.

Disinggung mengenai biaya tiket penyeberangan, Sahabudin menyebut nominalnya tetap seperti biasa yaitu Rp 15 ribu per orang ke Gili Trawangan, Rp 14 ribu per orang ke Gili Meno, dan Rp Rp 12 ribu per orang ke Gili Air. Untuk itu penumpang tidak perlu khawatir terhadap tiket penyeberangan. “Kita tidak ada kenaikan tarif penyeberangan,” tandasnya.(flo)

Komentar Anda