SELONG – Kebakaran lahan sabana di kawasan bukit Anak Dara Sembalun semakin meluas. Kebakaran sejak Sabtu (31/8) lalu meluas hingga sekitar 95 hektar lahan.
Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani Timur, Mustara Hadi, mengungkapkan bahwa api masih menyala hingga siang kemarin. “Luas lahan yang terdampak bisa saja bertambah, namun di beberapa titik sudah berhasil dipadamkan,” katanya kemarin.
Kebakaran diduga berawal dari sisa api dari aktivitas pendakian. Bukit Anak Dara yang dipenuhi padang sabana kering membuat api cepat menyebar. Cuaca panas dan angin kencang memperburuk situasi, serta kendala peralatan pemadam yang terbatas. Petugas hanya dapat menggunakan ranting pohon karena alat pemadam tidak efektif di lokasi yang sulit diakses ini.
Sejak menerima informasi kebakaran, pihak BKPH Rinjani Timur segera mengerahkan tim untuk bekerja sama dengan TNI-POLRI dan BPBD dalam upaya evakuasi pengunjung serta pemadaman api. Kobaran api terlihat dari sebelah selatan bukit, khususnya di Tanjakan Cinta. Pada malam kebakaran, sebanyak 97 pendaki yang naik melalui dua jalur berhasil dievakuasi.”Informasi malam itu menunjukkan 97 orang dievakuasi, meski kami belum menerima update terbaru. Semua berhasil selamat dan melanjutkan camp di tempat loket,” jelas Mustara Hadi.
Pada hari kedua, tim BKPH Rinjani Timur menambah jumlah personel untuk membantu pemadaman api. Salah satu strategi yang diterapkan adalah penyekatan di lokasi kebakaran untuk mencegah api menyebar ke lahan atau bukit lainnya. Mustara Hadi juga mengingatkan bahwa kebakaran serupa pernah terjadi pada tahun 2021, dan lahan yang terbakar kali ini adalah area savana yang sebelumnya tidak terjangkau api, sehingga ilalang tumbuh lebat.
Sementara itu, pengelola Bukit Anak Dara, Handanil, menjelaskan bahwa titik api mulai terlihat sekitar pukul 20.30 Wita. Awalnya, api dianggap sebagai lampu pengunjung yang sedang camping, namun asap tebal dan api yang semakin besar segera memaksa mereka untuk bertindak cepat.“Setelah memastikan itu adalah kebakaran, kami langsung berkoordinasi dengan penjaga pintu masuk, pihak KPH, Kapolsek Sembalun, dan Koramil Sembalun untuk mengecek kondisi di bukit,” ujar Handanil.
Pengelola, bersama dengan KPH Rinjani, Kepolisian, TNI, dan masyarakat, berhasil mengevakuasi 170 pengunjung yang sedang camping di puncak bukit. Semua pengunjung berhasil turun dengan selamat tanpa ada korban atau luka akibat kebakaran atau evakuasi.“Alhamdulillah, dengan gerak cepat dari pengelola dan petugas, semua pengunjung berhasil diselamatkan,” tandas Handanil.(lie)