Penyaluran Rastra NTB Mencapai 98 Persen

Penyaluran Rastra NTB Mencapai 98 Persen
REPROSES BERAS: Sejumlah tenaga harian lepas melakukan reproses beras untuk Rastra di gudang Bulog Dasan Cermen, untuk memastikan Rastra yang disalurkan ke masyarakat berkualitas bagus. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi NTB memastikan penyaluran beras prasejahtera (Rastra) di 9 kabupaten/kota sudah mencapai 98 persen. bahkan penyaluran Rastra di Provinsi NTB masuk urutan ketiga nasional, setelah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Daerah Isitmewa Yogyakarta.

“Penyaluran rastra di NTB untuk alokasi Januari sampai Agustus sudah hampir 100 persen,” kata Ketua Umum Tim Penyalur Rastra Tingkat Provinsi NTB, Muhammad Ramadhan, Rabu kemarin (23/8).

Ramadhan mengatakan, penyaluran rastra tahun 2017 untuk alokasi Januari hingga Agustus sudah mencapai 52.665 ton atau setara 98 pesen dari pagu Rastra hingga Agustus sejumlah 53.684 ton untuk 9 kabupaten/kota di Provinsi NTB yang masih penyaluran Rastra, tidak termasuk Kota Mataram yang sudah mulai menerapkan e-Warong dengan sistem kartu voucher untuk mengambil jatah Rastra atau menggunakan sistem bantuan pangan non tunai.

Jumlah penerima Rastra di Provinsi NTB sebanyak 447.369 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Penyaluran Rastra sesuai harapan menjadi atensi Perum Bulog Divre NTB. Hal tersebut tentunya sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat agar penyaluran Rastra tidak boleh terlambat lagi.

“Untuk mempecepat penyaluran rastra ini, kami intensipkan koordinasi bersama kabupaten/kota. Sehingga penyaluran bisa dilakukan awal bulan dan prosesnya lebih cepat,” ujar Ramadhan.

Baca Juga :  Duet Suhaili-Rohmi, Demokrat Jual Mahal

Selanjutnya mengenai kualitas Rastra yang disalurkan Perum Bulog Divre NTB kepada masyarakat penerima manfaat, sejak Juni hingga Agustus ini tidak pernah menerima keluhan karena kualitas beras yang buruk, atau tidak sesuai harapan masyarakat.

Rastra yang diterima masyarakat penerima manfaat telah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pasalnya, sebelum Rastra tersebut dimasukan dalam karung untuk dinaikkan ke truk angkutan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh aparat desa, dalam hal ini Tim Satgas Rastra dari desa/kelurahan. Setelah dilakukan pemeriksaan terkait kualitas beras, baru petugas memasukkan ke dalam karung untuk dikemas sesuai ukuran berat bersihnya.

“Sejak Juni hingga Agustus ‘zero complain’ (tidak ada permasalahan). Karena sebelum didistribusikan, kami telah melakukan pengecekan. Kami berharap Rastra ini berjalan lancar sesuai harapan masyarakat penerima manfaat,” harap Ramadhan.

Sementara itu, mengenai ketahanan stok cadangan beras yang dikuasai oleh Perum Bulog Divre NTB hingga saat ini masih dalam kondisi aman. Dimana stok cadangan beras untuk Provinsi NTB yang dikuasai Perum Bulog Divre NTB saat ini sejumlah 61.329 ton untuk ketahanan pangan hingga 8,4 bulan kedepan. Artinya stok beras yang dimiliki Perum Bulog Divre NTB aman hingga April tahun 2018 mendatang.

Baca Juga :  Kesiapan Operasional PT Bank BPR NTB Dikebut

“Jumlah stok cadangan beras untuk NTB tentunya akan terus bertambah, seiring dengan realisasi pembelian pengadaan terus berjalan hingga akhir Desember 2017 mendatang,” ujar Ramadhan.

Pada tahun 2017, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan Rastra senilai Rp 648,8 miliar untuk Provinsi  NTB. Dimana jumlah penerima Rastra tahun 2017 ini menjadi 473.049 Kepala Keluarga (KK) di 10 kabupaten/kota. Di tahun 2017, jumlah penerima rastra untuk Provinsi NTB terjadi penambahan 1.483 KK.

Pada tahun 2016 lalu jumlah kuota sasaran penerima rastra sebanyak 471.566 KK. Dengan bertambahnya kuota sebanyak 1.483 KK, maka total penerima Rastra tahun 2017 di NTB menjadi 473.049 KK. Jumlah penerima Rastra sebanyak 473.049 KK tersebut, tersebar di Lombok Timur sebanyak 138.363 KK, kemudian Lombok Tengah 96.375 KK, Lombok Barat 66.996 KK, Lombok Utara 33.755 KK dan di Kota Mataram sebanyak 25.680 KK.

Kemudian untuk kuota di Kabupaten Sumbawa sebanyak 34.040 KK, Dompu mendapatkan 19.356 KK, Kabupaten Bima 39.995 KK, Kota Bima 8.393 KK dan Sumbawa Barat sebanyak 10.096 KK. (luk)

Komentar Anda