Penularan Covid-19 Marak di Perkantoran, Sekda Ingatkan Disiplin

DrsLalu Gita Ariadi, M.Si (ist/)
DrsLalu Gita Ariadi, M.Si (ist/)

MATARAM–Penyebaran  Covid-19  bukan saja terjadi pada tempat dan fasilitas umum, namun kini marak terjadi di lingkungan kerja dan perkantoran.

 Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lalu Gita Ariadi  mengingatkan lingkungan perkantoran pemerintah maupun swasta untuk serius menegakan protokol kesehatan Covid-19. Hal tersebut ditegaskan pada saat silaturahmi bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi NTB, bertempat di Kantor Cabang Utama BNI, Selasa malam (28/7/2020).  “Informasi dari media nasional, salah satu tajuk hangatnya, Covid-19 mengganas di perkantoran,  ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,”katanya.

  Perkantoran menjadi epicentrum Covid-19. Oleh karena itu,  pegawai yang saat ini bekerja kantoran di ingatkan agar semakin waspada dan berhati-hati. Bahkan katanya, beberapa tenaga kesehatan (Nakes) di NTB ada yang terpapar akibat kelelahan menangani pasien serta kurangnya tim medis yang khusus menangani covid. “Sehingga RSUD Provinsi NTB merekrut Nakes sebagai tenaga tambahan agar mampu menangani penderita covid,” jelasnya

 Dikatakan, ada empat poin untuk menekan epicentrum perkantoran sesuai imbauan pemerintah pusat. Pertama, peserta rapat atau pegawai yang bekerja dipastikan kondisinya dalam keadaan sehat. “Sehingga Thermogun harus dipersiapkan untuk mengukur suhu badan pegawai yang masuk bekerja atau ikut rapat,” tegasnya.

 Kemudian yang kedua, saat rapat tetap disiplin menggunakan masker. Selama rapat masker tidak boleh dibuka, termasuk tidak dianjurkan untuk menyiapkan sajian makan minum. Ketiga, materi yang disampaikan harus ringkas. Tidak terlalu banyak pembukaan dan sambutan. Tetapi langsung ke poin dan inti rapat “To the point saja,” harap Sekda.

 Terakhir, poin ke empat, durasi rapat tidak boleh terlalu lama. Paling lama satu jam dan setelah selesai rapat langsung bubar. Karena kata sekda, ruang tertutup bukan ruang yang sehat selama Covid-19 ini ada. Dia mengajak semua pegawai perkantoran untuk menjadi terdepan dalam memberi contoh kepada masyarakat. Disiplin bekerja dan beraktifitas dengan menerapkan protokol Covid-19.

 Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan masih banyak persepsi tentang pandemi Covid-19 ini dimaknai berbeda. Ada yang tidak percaya, mengganggap konspirasi dan lain sebagainya. “Kalau saya memaknainya Covid-19 sekarang telah menjelama seribu wajah, Covid-19 ini nyata dan bukan konspirasi,” katanya.

 Perkembangan Covid-19 semakin hari kian bertambah. Belum ada penurunan drastis yang terjadi. Ada potensi penularan dari orang ke orang. Data terbaru bahwa pasien positif sebanyak 1.986 orang. Sedangkan angka kematian sebanyak 110 orang. Menurutnya, Covid-19 ini bisa berakhir apabila kita menerapkan disiplin dengan ketat, namun tetap produktif.  “Tergantung kita sekarang, kalau mau pandemi cepat berlalu maka disiplin menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan jaga kesehatan,” tandasnya.

 Selain itu, dr Fikri mengajak semua pihak untuk terus melakukan promosi dan edukasi tentang penerapan protokol Covid. Tidak terkecuali semua elemen dari lembaga pemerintah maupun swasta. “Ini harus gencar kita lakukan,” tutupnya.

 Kepala BNI KCU Mataram Amirudin mengatakan bahwa BNI telah menegakan disiplin dan SOP dalam mencegah dan menjaga seluruh pimpinan dan pegawainya terhadap pandemi Covid. “Di beberapa titik kami sediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer untuk pegawai BNI dan masyarakat, termasuk alat ukur suhu badan,” kata Amirudin.

 Silaturahmi Forkompimda NTB turut dihadiri oleh Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Wilayah NTB, Wakapolda NTB, Kepala BI wilayah NTB, Perwakilan Korem 162, Kepala OPD Pemrov NTB. (sal)

Komentar Anda