Penonton Serang Atlet, Popwil NTB Tercoreng

Ilustrasi Penyerangan Atlet
Ilustrasi.

MATARAM — Memalukan! Perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) IV NTB tercoreng.Penyebabnya, ada insiden penonton menyerang atlet pencak silat asal Jawa Timur (Jatim) saat berlaga di Gedung Padepokan Pencak Silat GOR 17 Desember, Jumat kemarin (26/10).

Sebelum terjadinya insiden, pertandingan pencak silat berjalan kondusif. Namun karena ada kesalahfahaman antara oknum penonton di tribun venue, tiba-tiba penonton yang belum diketahui identitasnya itu menyerang atlet asal Jatim saat berjalannya pertandingan.

“Cukup disayangkan ada penonton yang tiba-tiba menyerang atlet kita saat bertanding,” beber manajer pencak silat Jatim, Yasin Abdullah, kepada Radar Lombok.

Menurutnya insiden ini memang wajar terjadi di pertandingan pencak silat. Hanya saja, yang membuatnya menjadi sedikit berbeda dan terkesan aneh yakni justru penonton yang menyerang atlet.

Meski pihaknya menyayangkan, Yasin mengaku tidak begitu mempermasalahkan atau menyalahkan pihak penyelenggara dan panitia. Karena insiden ini disebutnya murni dari keberingasan penonton.

Bagaimanapun pihaknya tetap berharap agar sisi keamanan laga tetap diperhatikan dengan baik. Sebab, mau tidak mau harus diakui insiden ini terjadi ditengarai minimnya pengamanan di tribun penonton.

Ia mengatakan, kemungkinan besar penonton yang bersangkutan merasa terprovokasi dari hasil pertandingan. Akibatnya penonton yang menyerang itu lepas kontrol dan menyerang atlet Jatim.

“Keamanan lokasi pertandingan harus ditingkatkan. Saya lihat tingkat keamanannya yang masih minim,” lanjutnya.

Adapun mengenai kondisi penonton yang bocor lantaran diserang balik oleh atlet. Yasin menyebut hal itu terjadi spontanitas. Karena itu lebih kepada kondisi keselamatan atlet yang diserang. Sehingga kalaupun terjadi kembali serangan balik dari NTB, semua itu ia serahkan ke pihak panitia.

Menurutnya insiden ini perlu menjadi atensi bersama. Dengan begitu, dalam waktu yang tinggal menghitung hari menuju penutupan ini panitia bersama pihak keamanan harus standby di lokasi yang sedikit genting.

“Harus diatensi bersama, kalaupun terjadi serangan balik secara massal. Semuanya kita serahkan ke pihak panitia saja,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Hj Husnanidiaty Nurdin menyebut semua ini bukan keteledoran pihak penyelenggara. Tapi lebih kepada oknum penonton yang memang lepas kontrol. Dalam hal ini, pihaknya mengaku tidak bisa memprediksi setiap suasana hati penonton selama di tribun.

Adapun mengenai pengamanan, semuanya sudah dilakukan dengan maksimal. Termasuk untuk mengantisipasi terjadinya serangan balik kepada kontingen Jatim.

Semua ini akan dijamin pihaknya, bahwa tidak akan terjadi apa-apa lagi sampai penutupan tiba. Kondisi ini dianggap tidak perlu dibesar-besarkan, karena ini hanya insiden yang memang wajar terjadi di pertandingan seni bela diri.

“Kita jamin tidak akan terjadi lagi, kita sudah antisipasi dengan baik. Untuk kontingen Jatim, tidak perlu khawatir. Semuanya sudah tidak ada masalah,” pungkasnya. (rie)

Komentar Anda