Pengusaha Wisata Lirik Produk Kerajinan SMKN 5 Mataram

MATARAM—Selain produk yang berkualitas dari sisi bahan baku, tampilan yang seni dan unik menjadi salah satu incaran dari konsumen, khususnya barang-barang kerajinan berbahan baku kayu dan keramik. Produk kerajinan itu yang menjadi ciri khas karya siswa dan guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Mataram.

Produk kerajinan yang unik dan memiliki ciri khas tentunya didukung oleh kualitas dari bahan baku, sehingga menjadikan sentra kerajinan siswa SMK Negeri 5 Mataram mulai kebanjiran pesanan untuk berbagai produknya. Khususnya kerajinan yang berbahan baku kayu dan keramik untuk souvenir.

“Pesanan untuk kerajinan berbahan baku kayu seperti meja, kursi, gelas dan lainnya mulai meningkat,” kata Wakasek Humas SMKN 5 Mataram, Ahyar Suharyono di Mataram, Senin (8/8).

Baca Juga :  Asesor Unesco Disambut Upacara Tradisional dan Gendang Beleq

Permintaan untuk meja kursi, lanjut Ahyar, sebagian besar di pesan untuk kebutuhan cafe, rumah makan dan hotel. Begitu juga dengan gelas dan souvenir yang berbahan baku dari kayu, untuk permintaan cukup banyak. Disamping juga permintaan untuk kebutuhan peralatan dapur rumah tangga maupun rumah makan, serta restauran, termasuk juga lesehan yang mulai menjamur di sejumlah daerah di NTB.

Tingginya permintaan untuk hasil karya kerajinan siswa SMKN 5 Mataram, tak lepas dari desain yang dihadirkan memiliki keunikan dan khas lokal, sehingga memiliki nilai tambah dari sisi tampilan, sebagaimana permintaan dari sebagian besar pengusaha di sektor pariwisata tersebut. “Bahkan pesanan juga cukup banyak untuk rompi chef restauran, hotel dan lesehan yang berbahan baku dari kulit,” terangnya.

Baca Juga :  DPR RI Dapil Sumsel I akan Adopsi Wisata Halal NTB

Dikatakan, produksi berbagai kerajinan di SMKN 5 Mataram merupakan peningkatan kompetensi siswa dalam keahlian sesuai jurusannya. Siswa dilibatkan langsung memproduksi berbagai kerajinan, dan sudah tentu juga mendapatkan imbalan sebagaimana mestinya. “Selain langsung praktek belajar ilmunya, siswa juga mendapatkan upah layaknya pekerja perusahaan,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda