Pengurus Lama Mundur, Ketua Perindo NTB Nilai Hal Lumrah

TERIMA SK: Ketua DPW Perindo NTB, Khairul Rizal saat menerima SK dari ketum DPP Perindo Hary Tanoesodibyo, beberapa waktu lalu. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Dinamika yang terjadi di tubuh Partai Perindo NTB, dengan sejumlah pengurus lama yang hengkang dari keanggotaan, dinilai sebagai suatu hal yang lumrah dalam berpartai. “Ini hal yang lumrah,” kata Ketua DPW Partai Perindo NTB, Khairul Rizal, kemarin.

Disampaikan, pihaknya menghormati setiap keputusan individu untuk keluar dari Partai Perindo. “Itu pilihan politik mereka, ya kita hormati,” ucap mantan politisi Partai NasDem tersebut.

Menurut Rizal, semestinya semangat yang dibangun dalam partai oleh pengurus adalah bagaimana membesarkan partai, dalam semua posisi dan jenjang. Karena bagaimanapun kata dia, ujung dari perjuangan yang hendak dicapai dalam berpartai yaitu memperoleh kursi dalam Pemilu Legislatif (Pileg).

Jika pun kemudian ditengah jalan ada yang mengundurkan diri, maka itu adalah pilihan politik setiap orang. “Kalaupun ada yang memilih mundur, itu pilihan politik masing-masing,” tandas Rizal.

Dikatakan, pihaknya menghormati dan menghargai apa yang sudah dilakukan oleh para pengurus lama Perindo NTB. Mereka telah bekerja dan berjuang secara maksimal, sehingga Partai Perindo NTB dinyatakan lolos verifikasi sebagai partai politik peserta Pemilu 2024.

“Tiang selaku Ketua DPW Partai Perindo NTB yang ditunjuk DPP, menyampaikan terima kasih atas kerja-kerja dari pengurus sebelummya,” terangnya.

Baca Juga :  Gerindra Berpotensi Usung Pathul Bahri Jadi Calon Gubernur

Terkait adanya tudingan bahwa Partai Perindo, khususnya di NTB bukan lagi Parpol inkslusif (terbuka), tapi sudah menjadi Parpol inkslusif atau terbatas bagi kelompok tertentu. Khairul Rizal membantah tegas. Buktinya dalam draf penyusunan kepengurusan DPW Partai Perindo NTB, pihaknya telah mengakomodir semua.

Banyak dari mereka yang baru bergabung, itu berasal dari berbagai lintas agama, organisasi, golongan dan latar belakangannya. “Jangankan pengurus lama. Mereka yang bergabung dari berbagai lintas masyarakat ada kita akomodir,” tandas suami Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah tersebut.

Lebih lanjut pihaknya juga mengaku telah mengirimkan draf kepengurusan DPW Partai Perindo NTB kepada DPP, agar bisa disetujui dan diterbitkan SK oleh DPP Perindo. Dalam draf kepengurusan itu, ada 46 orang pengurus DPW, 11 orang Dewan Pertimbangan Wilayah, dan 11 orang Dewan Pakar Wilayah.

Jika draf disetujui dan diterbitkan SK, maka pihaknya menargetkan pelantikan pengurus akan dilaksanakan pada akhir Februari 2023 mendatang. “Jika pun ada pengurus yang mundur (5 orang, red), tentu nanti DPP akan meminta revisi,” ujar Rizal.

Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Ketua DPW Perindo NTB, Lalu Athari Fathullah dan Sekretarisnya Abdul Majid, menyatakan telah mundur dari keanggotaan Partai Perindo. “Saya dan Pak Lalu Athar menyatakan mundur keanggotaan Partai Perindo,” tegas Abdul Majid, yang didampingi Lalu Athar, ketika memberikan keterangan pers.

Baca Juga :  PPP NTB Berharap Sandi Jadi Cawapres Ganjar

Selain dirinya dan Lalu Athar, sejumlah pengurus Perindo NTB lainnya juga menyatakan ikut mundur dari keanggotaan Partai Perindo. “Ada sejumlah pengurus lainnya yang juga ikut mundur,” ucap Majid.

Alasan Majid dan rekan-rekannya mundur, karena merasa kecewa setelah Lalu Athar diganti tiba-tiba sebagai Ketua DPW Partai Perindo NTB.

Dia menegaskan pihaknya bukanlah buruh politik yang hanya dipekerjakan untuk meloloskan partai itu dalam proses verifikasi Parpol peserta Pemilu 2024. Usai itu kemudian pihaknya langsung disingkirkan.

“Kami bukan buruh politik. Usai Perindo lolos verifikasi, kami langsung disingkirkan. Mereka yang ganti ini tidak pernah membantu sama sekali. Itu ada etikanya,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga melihat Partai Perindo, khususnya di NTB bukan lagi menjadi partai yang inklusif atau terbuka. Namun Partai Perindo sudah jadi Parpol yang tertutup atau terbatas. “Kepengurusan Perindo yang ada sekarang hanya dibatasi untuk kelompok tertentu (disebut namanya, red),” sindir Majid. (yan)

Komentar Anda