Pengunjung Wisata Lembah Hijau Ditimpa Berugak

BERUGAK ROBOH: Petugas kepolisian bersama pengunjung wisata lainnya saat mengangkat para korban dari lubang, setelah Berugak yang mereka duduki di obyek wisata Lembah Hijau roboh (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Lokasi obyek wisata di Lembah Hijau, Ijo Balit, Labuan Haji memakan korban. Berugak yang ditempati sekeluarga yang berkunjung ke objek wisata itu tiba-tiba ambruk, Senin (2/1). Kejadian ini menyebabkan para korban mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Berugak itu ditempati sekitar 19 orang. Para korban sebagian besar merupakan warga Jerowaru. Mereka pun saat itu langsung dibawa ke puskemas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Selain mengalami luka ringan, ada juga korban mengalami luka patah karena terbentur benda keras.

“Berugak itu jatuh kedalam lubang peresapan air dengan kedalaman 4,5 meter,” kata Kapolres melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu I Made Tista, kemarin.

Baca Juga :  Pelaku Wisata Minta Dermaga Apung Lombok Tengah Dibongkar

[postingan number=3 tag=”kecelakaan”]

Dikatakan, dari 19 korban terdiri dari delapan orang perempuan, dan 11 orang anak-anak. Sejumlah luka yang dialami para korban, luka sobek di bagian kepala dan kaki, dan patah tulang lengan. Korban yang patah dulang disebabkan karena terjatuh ke dalam lubang dan tertimpa balokan kayu. “Semua korban langsung di bawa ke Puskesmas Koreleko untuk mendapat pertolongan pertama,” kata dia.

Obyek wisata Lembah Hijau tersebut milik H. Lalu Selamet. Pihak pengelola dan pengunjung lainnya langsung menghubungi yang bersangkutan. Tak lama, pemilik obyek wisata itu langsung datang ke lokasi. “Pemilik langsung membantu menghubungi ambulan, kemudian korban di bawa ke puskemas,” terang dia.

Baca Juga :  Dari Kegiatan Wonderful Startup Academy Bacth II 2019

Setelah menjalani perawatan, kondisi korban dinyatakan membaik. Mereka pun akhirnya di bawa pulang ke masing-masing rumahnya. Selain itu, pemilik objek wisata dan para korban menyelsaikan masalah ini dengan cara berdamai. “Para korban tidak keberatan dengan kejadian yang menimpa dengan korban dan sepakat berdamai,” ujarnya.

Sebagai bentuk pertanggung jawaban, pemilik obyek wisata langsung memberikan biaya pengobatan ke korban sebesar Rp. 3 juta. Setelah itu korban diantar pulang ke rumahnya. (lie)

Komentar Anda