Pengunjung Keluhkan Jalan Rusak Menuju Pantai Ping

JALAN RUSAK: Tampak jalan menuju Pantai Ping yang rusak dan tak kunjung diperbaiki, sehingga kerap membuat kendaraan pengunjung mengalami bocor ban (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Pantai Tangsi atau Pantai Ping merupakan obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal. Namun dibalik pesona yang begitu indah dan menjanjikan, infrastruktur jalan menuju Pantai Ping ternyata tak kunjung juga diperbaiki.

Salah satu wisatawan lokal, El, asal dari Mataram yang datang liburan bersama keluarganya mengatakan, Pantai Ping yang saat ini menjadi incaran dan salah satu andalan wisata di Pulau Lombok, sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah, terutama akses jalannya.

“Saya datang kesini, kirain jalan sudah di perbaiki. Nyatanya masih saja kayak seperti dulu, jelek. Kayaknya pemerintah setengah hati mengembangkan kawasan ini,” keluhnya, Senin (2/1).

Dikatakan, jika dilihat dari pembangunan jalan yang ada di kota saat ini, sepertinya tidak sebanding dengan jalan yang ada di daerah-daerah. Seharusnya jalan menuju obyek wisata yang merupakan sumber pendapatan daerah harus diperhatikan. Bukan sebaliknya, membiarkan jalan kawasan wisata semakin rusak.

Baca Juga :  Renovasi Makam Datu Seran Dikritik

[postingan number=3 tag=”wisata”]

Jalan menunju Pantai Ping lanjutnya, kerap membuat kendaraan pengunjung mengalami bocor ban, akibat jalan tanah berbatu yang tajam. ”Katanya mau jadikan kawasan destinasi wisata halal? Kalau seperti ini tidak akan halal kalau masyarakat semua berteriak dan memaki pemerintah karena kesal. Itu tidak akan halal,” kesalnya.

Senada, Mastar, pengunjung  asal Praya (Loteng) mengatakan pemerintah itu hanya bisa menjanjikan saja, namun kenyataannya sulit dilaksanakan. “Coba saja bayangkan, sudah berapa tahun pantai-pantai yang berada disini menjadi daya tarik wisata. Namun kenyataannya hingga kini masih juga belum diperbaiki. Ini ada apa sebenarnya? Apakah tidak punya dana atau tidak pernah dianggarkan?” ujarnya setengah bertanya.

Baca Juga :  Asyiknya Berfoto Berlatar Air Terjun Tiu Kelep

Sedangkan Amaq Edi, warga setempat yang menjadi penambal ban, mengaku kewalahan melayani masyarakat yang mengalami ban bocor. Apalagi pada musim liburan atau hari besar, banyak pengunjung yang mengalami ban bocor akibat kondisi jalan yang rusak.

“Jujur saja, disisi lain saya merasa senang. Namun disisi lain saya kasihan pengunjung, apalagi kalau sampai mendorong kendaraannya jauh. Kalau ramai seperti sekarang ini, saya bisa mendapatkan uang ratusan ribu sehari,” akunya. (cr-wan)

Komentar Anda