Pengumuman Rinjani Sebagai Geopark Dunia Diundur

MATARAM – Pengumuman Gunung Rinjani akan masuk atau tidak sebagai geopark dunia diundur tahun depan.

Sebelumnya pengumuman  direncanakan pada bulan September 2016 mendatang. General Manager Geopark Nasional Gunung Rinjani, Chairul Mahsul  saat ditemui di ruangannya mengatakan terdapat beberapa perubahan yang dilakukan UNESCO tahun ini. Misalnya saja pada  nama, apabila dulu disebut Geopark Global Network (GGN) maka  mulai tahun ini dirubah menjadi Unesco Global Geopark (UGG). "Akibatnya, sistemnya juga mengalami perubahan. Makanya gak jadi  diputuskan September, jadi kita harus tunggu sampai bulan Juli  tahun 2017," terangnya kepada Radar Lombok di ruang kerjanya Rabu kemarin (27/7).

Disampaikan, pada tanggal 26-30 September 2016 nanti akan dilaksanakan The Seven International Conference UNESCO Global Geopark di Inggris. Disanalah seharusnya gunung Rinjani ditentukan nasibnya apakah layak masuk UGG. Tetapi karena adanya perubahan, dalam konferensi tersebut hanya sebatas rekomendasi saja.

Baca Juga :  Pendaki Hanya Diizinkan Sampai Pelawangan

Meskipun begitu,  Chairul tetap yakin  gunung Rinjani bisa masuk UGG. Hal itu bisa dilihat dari kesan asesor yang datang beberapa waktu lalu. "Kita yakin peluang Rinjani bisa masuk Geopark itu besar, apalagi asesornya cukup puas dengan Rinjani," ujar CM. Asesor yang sudah datang melihat ke lapangan itu Maucirio Burlando dari Italia dan Soo Jae Lee dari Korea Selatan. Saat datang, berbagai potensi dan keindahan Gunung Rinjani sangat dikaguminya. "Kenapa saya bilang kita berpeluang besar, karena Rinjani juga diapresiasi oleh asesor," katanya.

Baca Juga :  Pendaki Rinjani Luar Negeri Meningkat

Terdapat beberapa kekurangan Rinjani yang ditemukan asesor. Misalnya peta mitigasi yang masih minim pada obyek-obyek wisata di kawasan Rinjani. Hal ini tentunya menjadi evaluasi dan masukan untuk lebih diperhatikan lagi kedepannya.  Selanjutnya, infrastruktur penunjang di kawasan Rinjani dinilai tidak memadai. "Saya sampaikan adanya, infrastruktur penunjang kita yang kurang mendukung," katanya.

Meskipun begitu, beradasarkan hasil komunikasinya dengan pihak-pihak terkait, Rinjani layak. Masuk UU. "Kita tetap berupaya memperbaiki semua kekuarangan, sekarang sih tinggal kita nunggu saja," ujarnya. (zwr)

Komentar Anda