Pengembangan Desa Wisata Kembang Kuning Sudah Tepat

Wagub NTB Resmikan Desa Wisata Kembang Kuning

WISMAN: Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, usai berbincang dengan para Wisman yang berkunjung ke Desa Wisata Kembang Kuning, tampak foto bersama.

SELONG—Dari 99 desa wisata yang ditetapkan Pemerintah Provinsi NTB, untuk pengembangan perekonomian masyarakat desa berbasis pariwisata, 18 desa wisata diantaranya berada di Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Ke 18 desa wisata tersebut, yaitu Desa Wisata Tetebatu, Sembalun, Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Pringgasela, Tanjung Luar, Jeruk Manis, Kembang Kuning, Sekaroh, Lenek Ramban Biak, Jerowaru, Labuhan Pandan, Sugian, Lenek Pesiraman, Bebidas, Senanggalih, Seriwe, dan Sapit.

SARANG WALET: Tampak air terjun bawah tanah Sarang Walet yang sangat indah di Desa Wisata Kembang Kuning. (ist for radarlombok.co.id)

Masing-masing desa wisata di Lotim ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, baik potensi keindahan alam maupun potensi budaya. Selain masyarakatnya juga sangat terbuka, dan mendukung desanya untuk dikembangkan sebagai desa wisata.

Salah satu desa wisata yang cukup menonjol di Lotim, dan kini banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, termasuk juga wisatawan lokal, yakni Desa Wisata Kembang Kuning, Kecamatan Sikur. Bahkan Desa Wisata Kembang Kuning ini pada tahun 2017 lalu, ditetapkan sebagai desa wisata terbaik Nasional versi Kementerian Pariwisata RI.

Kemajuan Desa Kembang Kuning menjadi desa wisata, tidak terlepas dari peran pemerintah desa setempat, yang sangat serius mengembangkan berbagai potensi alam yang dimiliki, untuk kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga tak heran kalau Desa  Kembang Kuning kini menjelma menjadi salah satu desa wisata favorit di Lombok, yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara  dan nusantara.

PAKET WISATA: Tampak salah satu wisatawan mancanegara sedang menggoreng kopi secara tradisional, sebagai salah satu pakjet wisata di Desa Wisata Kembang Kuning. (sigit setyo/radarlombok.co.id) 

Potensi wisata yang dimiliki desa itu juga dikagumi oleh Wakil Gubenur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah. Hal itu disampaikan langsung Wagub saat meresmikan Desa Wisata Kembang Kuning, yang sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan word clean up day, yang dipusatkan di Desa Kembang Kuning, Sabtu (21/9/2019). “Kembang Kuning merupakan desa wisata yang memiliki masa depan luar biasa. Pengembangan Desa Wisata Kembang Kuning saat ini sudah on the right track (ke arah yang benar),” puji Rohmi.

Kesempatan itu, Wagub yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, HL Moh. Faozal, Kepala Distanbun NTB, Husnul Fauzi, Asisten III Setdaprov NTB, Hj. Hartina, Kepala Dispar Lotim, Mugni, dan Kabag Humas Setdakab Lotim, Iswan Rahmadi, juga menyempatkan diri untuk melihat berbagai destinasi wisata,  dan program lain yang dikelola oleh  Pemerintah Desa Kembang Kuning, dan masyarakat setempat.

Diantaranya Wagub berkunjung ke lokasi wisata air terjun bawah tanah Sarang Walet, wisata persawahan (teras view), home stay, termasuk berdialog dengan wisatawan mancanegara yang kebetulan sedang berkunjung, menikmati keindahan Desa Wisata Kembang Kuning.

Tidak hanya itu, Rohmi juga meluangkan waktu berkunjung ke Desa Wisata Jeruk Manis, yang merupakan desa tetangga Desa Wisata Kembang Kuning. Dimana menurut Rohmi, pengembangan kedua desa  wisata di Lotim ini sudah sangat bagus, dan tinggal bagaimana meningkatkannya saja.

“Dengan desa wisata ini, banyak hal yang bisa kita lakukan. Pertama kita bisa menjaga alam. Kalau alamnya tidak dijaga, tidak mungkin akan didatangi wisatawan.  Kemudian kita  eksplore semua potensi  semaksimalkan mungkin, baik potensi alam maupun sumber daya manusia (SDM)-nya,” imbuh Rohmi.

Melalui desa wisata ini, tentunya diharapkan akan mampu membawa kemajuan bagi desa tersebut. Terutama bagaimana manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat. Menurut Rohmi, desa wisata di NTB ini jumlanya sangat banyak. Bahkan tak sediki dari desa wisata itu telah maju. Karenanya, kedepan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, termasuk desa, agar terus bergerak mendorong dan memajukan desa wisata ini.

“Semangat Pemerintah Provinsi  NTB sudah sangat luar biasa. Terlebih lagi diimbangi dengan semangat dari pemerintah kabupaten/kota. Melalui kerjasama yang baik dengan semua unsur, Insya Allah kita akan bisa melihat desa wisata ini menjadi salah satu potensi yang sangat menjanjikan di NTB,” ucap Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dispar NTB, HL Moh Faozal  menyampaikan, berdasarkan SK Gubenur, sebanyak 99 desa di NTB akan dijadikan sebagai desa wisata. Sedangkan di 2019 ini, sebanyak 25 desa wisata yang  telah disiapkan. Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Kuning.

Persiapan desa wisata ini dilakukan melalui berbagai intervensi, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari desa  itu sendiri. “Seperti Desa Wisata Kembang Kuning ini. Dukungannya tidak hanya dari pemerintah provinsi saja. Tetapi juga dari pemerintah kabupaten dan berbagai pihak. Ini artinya desa itu tidak hanya di urus oleh pariwisita (dinas) sendiri, tapi berbagai institusi,” ujar Faozal.

Pengelolaan ekonomi di desa melalui desa wisata lanjut Faozal, bisa dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), seperti yang diterapkan oleh Desa Kembang Kuning. Fungsi dan peran dari BUMDes di setiap desa memang perlu untuk terus didorong.

PANORAMA SAWAH: Tampak pemandangan hamparan sawah (teras view) yang sangat indah ketika menuju lokasi air terjun Sarang Walet Desa Wisata Kembang Kuning. (sigit setyo/radarlombok.co.id)

Tidak hanya BUMDes, namun peran serta  dan keterlibatan dari masyarakat juga sangat penting, termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan juga Karang Taruna. “Jadi masing-masing kita punya porsi. Baik itu Dispar, Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), terutama bagaimana pembenahan tata kelola dan marketingnya,” ulas Faozal.

Karena itu, mengapa untuk Desa Wisata Kembang Kuning ini, selain sisi sarana dan prasarana yang terus dilengkapi, sehingga memudahkan para wisatawan yang berkunjung. Dari sisi SDM-nya juga mendapatkan perhatian penuh.

“Era digital sekarang ini, seluruh informasi sudah ada dalam genggaman, tidak terkecuali desa wisata. Karena itu, mengapa kami (Dispar NTB) juga memberikan pelatihan digital marketing kepada 30 pemudan Desa Kembang Kuning yang tergabung dalam Pokdarwis, bekerjasama dengan google.co.id/bisnisku, sebagai instruktur,” beber Faozal.

“Harapannya, usai mengikuti pelatihan, para pemuda ini akan menjadi pemasaran-pemasaran yang handal Desa Wisata Kembang Kuning, melalui internet, atau teknologi informasi. Seperti harapan Wagub, mohon kepada para peserta pelatihan digital marketing ini mengikuti kegiatan dengan serius. Karena Wagub sendiri nanti yang akan mengakses, seperti apa bentuk dan rupa website Desa Wisata Kembang Kuning nanti,” harap Faozal. (lie)

Komentar Anda