Menurutnya, data yang dikeluarkan BPS mengacu pada warga tamat sekolah dan mencari pekerjaan. Setelah gelaran Job Fair berakhir. Sebanyak 12 ribu pengangguran ternyata tidak semuanya melamar pekerjaan. Sedangkan yang melamar pekerjaan hanya empat ribu orang. “Berarti kan mungkin saja dia melanjutkan sekolah atau mencari pekerjaan yang lain. Itu analisisnya,” terangnya.
Pengangguran ini dengan rentan usia rata-rata 18 keatas, atau yang sudah menamatkan pendidikan SMA. “Insya Allah job fair akan terus kita adakan kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, solusi untuk menekan pengangguran di Kota Mataram adalah dengan membuka lapangan pekerjaan. “Makanya investasi itu masalah yang krusial. Karena investasi itu adalah salah satu jalan keluar terhadap pengentasan persoalan pengangguran di Kota Mataram,” katanya.
Mohan menyebut, salah satu jalan keluarnya adalah dengan cara disahkannya revisi Perda RTRW yang masih tersendat. Adanya RTRW akan membuka investasi dan usulan rencana pembangunan di sektor jasa bisa berjalan dengan cepat. “Tentu itu akan membuka lapangan kerja baru,” paparnya.
