Pengamat Sebut Prabowo Masih Unggul di NTB

Prabowo
Prabowo

MATARAM – Pengamat politik NTB Agus, M. Si memprediksi dalam Pilpres 2019, Calon Presiden Prabowo Subianto masih memiliki daya pikat dan pesona di kalangan masyarakat pemilih di NTB.

Dengan pesona dan keunggulan Prabowo Subianto tersebut, masyarakat pemilih di NTB akan menjatuhkan pilihan kepada pasangan Prabowo-Sandi. “Di Pilpres 2019, Prabowo-Sandi masih unggul di NTB,” katanya kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (23/8).

BACA JUGA: TGB Mantap Dukung Jokowi Tuntaskan Dua Periode

Baginya, sebagian besar masyarakat di NTB masih lebih menyukai sosok Prabowo. Sosok mantan Danjen Kopasus dicitrakan tegas, kuat, gagah dan berjiwa militer itu, masih jadi pesona di kalangan pemilih.

Dengan Prabowo menggandeng Sandiaga Uno, sosok muda sebagai cawapres, juga akan memberikan nilai tambah bagi Prabowo khusus di kalangan pemilih milenial di NTB yang mencapai 35 persen lebih.

Ia melihat kalangan pemilih milenial di NTB akan banyak menjatuhkan pilihan untuk Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. “Pemilih milenial ini juga akan jadi penentu kemenangan Prabowo-Sandi di NTB,” terangnya.

Namun begitu, ia mengatakan kompetisi di Pilpres 2019 untuk merebut simpati pemilih di NTB akan berlangsung ketat. Tidak bisa dipungkiri masyarakat pemilih di NTB masih cukup tinggi menjatuhkan pilihan kepada pendekatan identitas atau primordialisme.

Mereka memilih pasangan capres dan cawapres didasarkan pada faktor sosialogis melekat pada pasangan tersebut. Misalnya, dari agama dan ormas. “Dengan keberadaan KH. Ma’ruf Amin menjadi Cawapres Jokowi, ini akan membuat suara Nahdiyin di NTB bakal tersalurkan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf,” ucap mantan Komisioner KPU NTB tersebut.

Baca Juga :  Islam dan Demokrasi Tidak Perlu Dipertentangkan

Meskipun Jokowi dalam satu periode kepemimpinan sedang berjalan, tercatat sudah puluhan kali menyambangi NTB. Namun menurutnya, hal itu akan tereduksi dengan sikap Presiden Jokowi terkesan lambat menjawab aspirasi masyarakat NTB terkait desakan status bencana nasional musibah gempa terjadi di NTB. Akibatnya, masyarakat pemilih di NTB akan kecewa dengan sikap Jokowi dinilai tidak peka dan sigap dengan aspirasi masyarakat NTB. “Ini akan menjadi catatan penting bagi pemilih di NTB. Dengan keputusan Jokowi tidak menaikkan status bencana ini, bisa berdampak terhadap tergerus elaktabilitas calon petahana itu di NTB,” tambahnya.

Ia memperkirakan sikap Jokowi tidak respons soal aspirasi status bencana nasional tersebut, akan menjadi amunisi ampuh bagi kalangan Tim Prabowo-Sandi di NTB. Isu status bencana itu diperkirakan dirinya akan menjadi isu politik akan dihembuskan lawan politik pasangan tersebut di NTB dan dalam suasana psikologis masyarakat seperti saat ini, isu tersebut cukup cepat memengaruhi masyarakat pemilih di NTB. “Ini akan menjadi isu dimainkan pihak lawan politik pasangan Jokowi-Ma’ruf di NTB. Jokowi tidak boleh lambat dalam menyikapi isu gempa ini,” tuturnya.

Selain itu, dengan keputusan Jokowi tidak menggandeng TGB sebagai cawapres, juga akan memunculkan kekecewaan tersendiri di kalangan masyarakat pemilih di NTB. Bahkan ada kesan setelah pendaftaran pasangan calon presiden dan calom wakil presiden, posisi TGB kurang mendapat tempat pada koalisi Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, ini juga menambah energi politik kubu Prabowo-Sandi untuk meraih suara terbanyak pemilih di NTB.

Baca Juga :  Kasus Penghinaan TGB Naik ke Penyidikan

Terhadap sikap TGB yang akan memenangkan Jokowi- Ma’ruf di NTB, Agus menilai, itu tidak lantas akan mendongrak elaktabilitas Jokowi-Ma’ruf di kalangan pemilih NTB. Namun itu bisa dengan syarat Jokowi memberikan apa pada TGB. Dirinya meyakini politik itu tetap pada posisi siapa, mendapatkan apa dan bagaimana. Hingga saat ini Jokowi belum memberikan kepastian tentang apa tawaran politiknya pada TGB sementara TGB sudah mengambil sikap politik.

Akan tetapi, dengan rentang waktu pilpres tinggal 8 bulan lagi, konstalasi di Pilpres sangat besar kemungkinan berubah. Itu tergantung strategi dan manuver politik dari tim sukses pasangan capres cawapres dalam meraih simpati pemilih di NTB. “Masih panjang waktunya bagi kedua kubu untuk menyusun strategi dan taktik kemenangan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, ia pun melihat pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah akan pecah kongsi di Pilpres. Sebagai kader PKS, Gubernur terpilih tentu berkewajiban moral untuk memenangkan Prabowo-Sandi yang diusung koalisi PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat.

BACA JUGA: Panwaslu Tertibkan Spanduk Jokowi-Ma’ruf

Sedangkan Sitti Rohmi Djailah dan TGB didukung ormas NW Pancor akan total mendukung dan memenangkan Jokowi-Ma’ruf. “Dengan demikian, kedua belah pihak akan bersaing memenangkan jago masing- masing,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Ali Al-Khairi menyakini NTB masih akan menjadi lumbung raihan suara pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres. Baginya, ketokohan Prabowo Subianto di mata masyatakat pemilih di NTB masih menjadi magnet dan daya pikat pemilih. (yan)

Komentar Anda