Penerapan PPKM Mikro, Pasien Covid 19 di Loteng Malah Meningkat

PASIEN COVID: Inilah salah satu pasien Covid-19 yang meninggal di Lombok Tengah. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Lombok Tengah ternyata tak memengarungi penekanan angka Covid-19. Di RSUD Praya bahkan diketahui bahwa angka kasus Covid-19 cenderung mengalami peningkatan belakangan ini jika dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari angkat beat yang digunakan di rumah sakit tersebut untuk melakukan perawatan pada pasien Covid-19.

Humas Satgas Covid-19 RSUD Praya, dr Yudha Pramana menyatakan, selama ini ada peningkatan jumlah pasien secara perlahan dan ini terjadi di bulan Juli ini. Hal ini dilihat dari jumlah bed atau tempat tiudr yang setiap minggu ada lima sampai sepuluh persen mengalami peningkatan dan per harinya satu sampai tiga persen meningkat. “Bahkan hari ini kita sampai 40 persen angka kecukupan bed-nya. Cuma yang menjadi catatan kita mempunyai 96 bed tapi yang benar-benar siap untuk difungsikan baru 51 dan itu yang sudah kita siapkan sejak awal,” ungkap dr Yudha Pramana,  kemarin.

Baca Juga :  Turun Mendaki, Sodok Dijebloskan ke Penjara

Disampaikan juga, dari 51 bed ini dilakukan penambahan hingga menjadi 96 bed. Sekarang masih proses agar bed ini bisa tuntas dan digunakan oleh pasien. Karena memang untuk menyeting ruangan agar bisa menjadi ruang isolasi dengan tekanan negatif. Alurnya harus disiapkan dengan baik tidak hanya sekadar membuka ruangan. “Hari ini kita merawat 39 pasien dan penyebab meningkatnya ini adalah faktor kelasik yakni abai dengan protokol kesehatan dan sekarang kemungkinan varian baru. Meski sampai saat ini dari Lombok Tengah belum, tapi ada di Mataram dan Sumbawa, dan di Sumbawa juga masih simpang siur,” terangnya.

Baca Juga :  Bolos Sekolah, Delapan Pelajar Diamankan

Varian baru ini belum didetekasi karena memang yang menjadi problem adalah pihaknya belum mengirim sempel yang sesuai untuk dilakukan sikuensing dari sempel tersebut. Sehingga bisa menunjukan itu varian delta atau tidak. “Di satu sisi meningkatnya kasus ini karena kita lemah di-tracing dan lain sebagainya. Makanya ini perlu kita tingkatkan dan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tambahnya. (met)

Komentar Anda