Penerapan K 13 Dilakukan Bertahap

Kurikulum K 13

SELONG—Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim akan menerapkan Kurikulum 2013 (K 13)  secara bertahap untuk sekolah di Lotim. Baik itu K 13 untuk jenjang satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama  (SMP). Saat ini ada sekitar lebih DARI 100 sekolah Lotim yang sudah menerapkan K 13 ini.

Kadis Dikpora Lotim, Lalu Suandi mengatakan, dalam penerapan K 13 ini banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum sekolah itu menerapkan K 13. Baik itu persiapan dari tenaga pendidik, mulai dari kepala sekolah mupun guru.

Mereka terlebih dahulu harus diberikan pelatihan dan diajarkan bagaimana pola penerapan K 13 ini. “Ini kan butuh waktu. Itu sebabnya dilakukan secara bertahap. Guru dan kepala sekolah kita kenalkan dulu,” terang Suandi, Rabu (23/11).

Penerapan K 13 itu lanjutnya tidak serta merta akan langsung diterapkan di semua kelas. Melainkan ada ketentuan dan tahapannya. Misalnya di SD, penetapan K 13 dimulai dilakukan dari kelas 1 sampai kelas IV. “Begitu juga dengan sekolah, tidak semuanya sekolah kita bisa terapkan,” sebut dia.

Baca Juga :  Penerapan ‘Paten’ Kecamatan Butuh Tiga Perbup

Bagi sekolah yang sudah menerapkan K 13 ini tentu akan menjadi pengalaman bagi sekolah yang belum. Dari pengalaman itu nantinya akan bisa ditularkan ke sekolah yang belum, sehingga kemungkinan akan dilakukan secara serempak. Selain itu lanjutnya, dalam penerapan K 13 sekolah juga membutuhkan buku yang sesuai dengan K 13.

“Sekolah yang menerapkan K 13 dilihat dari banyak hal. Pertama sebaran dari setiap  kecamatan. Nanti di kecamatan akan dilihat, apakah memungkinkan sekolah itu untuk diterapkan K 13. Selain itu kita lihat juga dari jumlah siswanya, dan guru, sehinga kita memilah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Penerapan ‘Paten’ Kecamatan Butuh Tiga Perbup

Yang jelas katanya, prosedur penerapan K 13 secara bertahap sama sekali tidak ada hal yang sulit. Terpenting bagaimana keseriusan tenaga pendidik tersebut, baik Kasek maupun gurunya dalam mengajar. Karena untuk K 13 akan mengajar lebih ekstra jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. “Sejauh mana kesanggupan guru mau belajar dan merubah cara lama   ke cara baru,” sebutnya.

Dijelaskan, teknis pembelajaran K 13 ini sedikit berbeda bidandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Untuk itu, guru selain memahami materi, mereka juga harus memahami cara penerapan K 13 kepada para siswa itu sendiri.

“Untuk penerapan K 13 ini, para guru telah kita berikan pelatihan di banyak tempat. Bahkan Kepala Sekolah yang sekolahnya akan diterapkan K 13, saat ini sedang diberikan pelatihan,” pungkas Suandi. (lie)

Komentar Anda