Pendopo dan Ruang Kerja Gubernur NTB Disterilkan

Pemprov NTB Kekurangan Masker

DISTERILKAN: Saat petugas mensterilkan ruang kerja Gubernur NTB, dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan guna mengatisipasi menyebarnya virus corona. (hms for radarlombok.co.id)

MATARAM—Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, dalam mengantisipasi wabah virus corona. Pasca menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Non Alam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam rapat terbatas yang dilakukan oleh Pemprov NTB, Minggu (15/3/2020), sejumlah ruangan di Kantor Gubernur NTB disterilkan menggunakan cairan desinfektan.

Kabiro Umum, Fathul Gani menyampaikan langkah penyemprotan dilakukan dengan tujuan antisipasi dan pencegahan dalam memastikan Kantor Gubernur bebas dari virus corona. “Kita lakukan di setiap titik kumpul, kemudian diruangan-rungan pimpinan dalam hal ini ruang kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, Sekda, dan seluruh ruangan yang ada di Seketariat Daerah. Kami pastikan akan disetrilisasi dalam rangka mengantisipasi virus corona ini,” ungkapnya disela menyaksikan tim yang melakukan penyemprotan di ruang Kerja Gebernur, Senin (16/3).

Tidak hanya itu, lanjut Fathul, penyemprotan juga dilakukan di semua titik-titik di lingkup Pemprov NTB, termasuk Pendopo Gubernur NTB, Wakil Gubernur, Sekda dan beberapa titik publik yang biasanya digunakan pimpinan untuk melakukan rapat, seperti pendopo tengah timur dan ruang-ruang Graha Bakti Praja. “Pokoknya semuanya lah, untuk mengantisipasi dan pencegahan yang terpenting. Insyaallah satu dua hari lah terget kita melakukan penyemprotan,” ungkapnya.

Disampaikan juga, selain dilakukan penyemprotan, upaya lain juga telah dilakukan oleh Pemprov NTB, seperti melakukan imbauan kepada semua pihak agar menjalankan pola hidup sehat guna menjaga kesehatan masing-masing. “Diintruksikan juga untuk menjaga kesehatan masing-masing dengan pola hidup sehat. Mandiri itu yang lebih penting,” ucapnya.

Selain itu, untuk mensetrilisasi semua areal publik lainnya, pihaknya juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung lainnya seperti sanitasi. Bahkan akan memberikan semua karyawan masker tetapi masih terkendala stok terbatas.

“Cuma masalah masker kita terkendala. Mengalami kelangkaan, meski kita sudah intruksikan Poliklinik untuk mencari masker agar bisa dibagikan ke semua karyawan. Tetapi faktanya memang langka. Namun kita terus koordinasi dengan dinas terkait, untuk penyediaan masker yang kita butuhkan,” ujarnya. (sal)

Komentar Anda